Kantong Berita, SIBOLGA-2 kapal nelayan dikabarkan diberondong peluru oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di perairan Aceh, Sabtu (3/10) sekira pukul 3.00 WIB dini hari.
Akibatnya, 2 orang meninggal dunia dan seorang ABK lainnya kritis.
Menurut informasi yang dihimpun, kedua korban yang meninggal yakni Ardiansyah Putra (33) warga Budi Luhur Pandan, yang merupakan ABK KM. Tiur. Kemudian, Aspuri alias Kuya (36) warga Tapian Nauli II Tapteng, yang merupakan Nahkoda KM. Kasih Sayang.
Keduanya telah dikebumikan oleh pihak keluarga yang telah mengikhlaskan kepergian anggota keluarganya tersebut.
Sedangkan korban luka bernama Irfan Nasution alias Gilang (21), yang merupakan warga Kecamatan Sibolga Sambas kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik Medan.
Ditemui di kantor Satpol Airud Sibolga, Maruli Hutahayan, salah seorang ABK KM. Tiur yang berhasil selamat dari tragedi mengenaskan tersebut mengaku trauma dengan kejadian tersebut.
Diterangkannya, penembakan berlangsung saat mereka sedang tertidur lelap setelah 2 hari mencari ikan.
Tidak ada suara yang mereka dengar dari arah kapal OTK tersebut.
“Orang itu (OTK) tiba-tiba menyerang kami, waktu kami buang jangkar, lagi tidur. Mereka gak ada ngomong apa-apa, langsung main tembak aja,” kata Maruli yang baru saja dimintai keterangan oleh pihak Satpol Airud, Senin (5/10).
Tanpa fikir panjang, mereka langsung memutus tali jangkar, kemudian menyalakan mesin dan berusaha melarikan diri.
Hingga kapal telah menjauh, para OTK tersebut masih terus memberondong mereka dengan peluru.
“Kami putus jangkar, terus lari. Kapal sudah ditengah pun masih terus mereka menghujani kami dengan peluru. Kami terus lari tanpa tujuan, gak tahu mau kemana,” terangnya dengan wajah yang masih menyimpan trauma atas kejadian tersebut.
Setelah 24 jam berlayar, ke 2 kapal akhirnya tiba di Sibolga. Kedua jenazah langsung dibawa ke rumah masing-masing. Sedangkan, korban yang masih kritis langsung dibawa ke rumah sakit.
“Baru 2 hari yang lalu kami berangkat. 24 jam perjalanan kami dari Aceh ke Sibolga. Korban meninggal langsung dibawa ke rumah masing-masing,” ungkap Maruli.
Disinggung mengenai OTK yang memberondong mereka dengan peluru, Maruli mengaku tidak kenal. Bahkan, dari pakaian yang dikenakan para OTK juga tidak ada menandakan bahwa mereka merupakan petugas.
“Pelaku gak kami kenal, karena gak ada yang berdinas. Mereka hanya pakaian hitam. Mereka menggunakan kapal kecil, muat-muat 5 orang aja. Bukan kapal patroli,” pungkasnya.
Sementara itu, di tempat yang sama Kasat Pol Airud Sibolga AKP M. Sihombing dalam keterangannya membenarkan telah memeriksa para ABK kapal naas tersebut.
Pihaknya juga telah mengetahui bahwa ada korban tewas sebanyak 2 orang yang sudah dimakamkan. Sedangkan seorang lagi, yang masih kritis rencananya akan menjalani operasi di rumah sakit Adam Malik Medan.
“Kita meminta keterangan biar jelas dan akan kita laporkan. 2 orang sudah meninggal dan sudah dikebumikan. 1 kritis sudah dibawa ke Medan. Sebelumnya dirawat di rumah sakit Colombia. Barusan dirujuk lagi ke rumah sakit Adam Malik,” pungkasnya.
Amatan di kantor Satpol Airud Sibolga, pemeriksaan terhadap para ABK yang juga menjadi saksi kejadian tersebut masih terus berlangsung. Polisi masih terus mencari informasi pelaku penembakan. (ril/jul/kb)