MARI KITA SAMBUT HARI YANG FITRI INI DENGAN PENUH KEGEMBIRAAN DAN RASA SYUKUR - SEGENAP KRU KANTONGBERITA.COM MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H/2024 banner 325x300

banner 325x300

Kota Medan dan Sibolga Masuk Dalam Situasi Covid-19 Level 4; Begini Reaksi Gubernur Edy

Foto : Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (int)

Kantong Berita, MEDAN-Status Kota Medan dan Kota Sibolga masuk dalam daftar 43 Kabupaten/Kota di luar Jawa-Bali dalam situasi Covid-19 level 4.

Dilansir dari Kompas.com, Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi langsung bereaksi dan mengaku keberatan dengan status tersebut.

Menurut Edy, hingga saat ini penyebaran Covid-19 di Sumut relatif terkendali.

“Sumut, kondisinya bisa terkendali,” kata Edy usai bertemu Wali Kota Medan, Bobby Nasution di rumah dinas Gubernur, Kamis (8/7).

Katanya, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 atau Bed oOccupancy Rate (BOR) masih di angka 41 persen.

Begitu juga dengan keterisian ICU khusus Covid-19, masih di tingkat 39 persen.

Karena status level 4 itu, kegiatan masyarakat kemudian semakin diperketat. Dan Kota Medan dan Sibolga saat ini tengah melakukan PPKM Mikro.

Penetapan level tersebut terang Edy, berlandaskan BOR, angka penyebaran dan angka kematian akibat Covid-19 dalam sepekan.

“Sehingga menjadikanlah level. Level empat katanya (Medan dan Sibolga),” terang Edy.

Namun, melihat kondisi saat ini, menurut mantan Pangkostrad ini, Kota Medan dan Kota Sibolga seharusnya tidak masuk di level 4.

“Setelah saya pelajari juga, Kota Medan ini sebenarnya tidak di level empat, harusnya dia di level tiga. Ada sibolga juga dikatakan di level empat. Tapi setelah kita pelajari, jumlah rumah sakit yang ada di situ, 180 room, terpakai 44 room. Berarti posisinya juga tidak pada level empat,” papar Edy.

Edy menduga, kemungkinan besar terjadi kesalahan perhitungan soal standar penetapan status tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya akan terus mempelajari dan mengevaluasi masalah tersebut.

Karena, masalah penetapan status pada level-level seperti ini sangat penting. Karena menentukan langkah yang harus diterapkan di daerah, dengan level tertentu.

“Kenapa itu harus saya sampaikan? Karena tindakan pada level empat, level tiga, level dua dan level satu itu berbeda. Pemberlakuan kerja di kantor juga berbeda. Untuk itu harus kita pastikan di dua tempat itu tadi, Kota Medan dan Kota Sibolga,” pungkas Edy.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, upaya pengendalian Covid-19 di Medan masih aman.

Dia merinci, hingga saat ini, fatality rate atau tingkat kematian akibat penyebaran Covid-19 di Medan masih di angka 3,1 persen, BOR di angka 41 persen untuk ruang isolasi dan 37 persen untuk ICU.

“Hari ini Medan masih aman, namun perlu pengetatan,” katanya.

Meski demikian, Kota Medan saat ini telah menerapkan PPKM Mikro diperketat. Aktivitas di masyarakat diperketat dan dibatasi dengan luar biasa.

Disamping itu, menantu Jokowi ini mengakui, kalau hingga saat ini masih banyak warganya yang melanggar protokol kesehatan dan regulasi terkait pengetatan PPKM Mikro tersebut.

Dibuktikan dengan masih banyaknya dijumpai kafe atau tempat usaha yang beroperasi di atas batas waktu yang sudah ditetapkan.

“Kami bukan hanya ingin menindak atau hanya ingin menegur. Tapi kami ingin mengajak masyarakat bisa mengikuti apa hari ini yang kita sudah keluarkan, dalam aturan di PPKM Mikro pengetatan,” pungkas Bobby. (int)