banner 728x250

banner 728x250

Anak ‘Kurang Gizi’ di Sibolga Butuh Uluran Tangan

Foto : Iksan terbaring tak berdaya di ruang tamu rumahnya.

Kantong Berita, SIBOLGA-Iksan Marbun (15), warga jalan Ketapang Gang Kerinci Lingkungan VI, Kelurahan Simare-mare, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga, Sumatera Utara diduga mengalami gizi buruk.

Sekilas, meski usianya terbilang sudah berajak dewasa, namun berat badan Iksan hanya 23 Kilogram.

Badannya yang kurus, tampak seperti tulang yang terbalut kulit. Kondisnya, tidak seperti anak normal yang seusianya.

Tak hanya kurus, kedua kaki Iksan pun sulit untuk digerakkan. Sehingga, dia terpaksa hanya mampu terbaring lemas di kasur yang terbentang diruang tamu rumahnya.

Saat wartawan menyambangi kediamannya, Iksan sedang digendong dari dapur menuju ruang tamu untuk berbaring.

Sekali-sekali Iksan mencoba menyahut dan menjawab pertanyaan wartawan.

Pelajar Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut sempat menceritakan kondisi yang ia alami saat ini.

Iksan mengaku sering merasakan sakit pada bagian perutnya.

“Sakit lambung, paru-paru, kadang kalau bergolek sesak nafas,” keluh Iksan, Sabtu (16/5).

Ditimpali, ayah kandung Iksan, Yusran Marbun yang mengaku, awalnya kondisi kesehatan anaknya tersebut normal seperti anak-anak lainnya.

Belakangan badan Iksan mengalami penyusutan, semakin kurus dan terus mengecil.

Khawatir dengan kondisi anaknya tersebut, Yusran pun membawa Iksan berobat ke Rumah Sakit DR FL Tobing Sibolga.

“Penyakitnya ini sudah tiga bulan, yang herannya walaupun makannya banyak, tapi badannya tetap kurus. Kalau kata pihak rumah sakit Gizi Buruk, bocor lambung dan Paru-paru,” kata Yusran,.

Iksan hampir sebulan dirawat di Rumah Sakit. Namun kondisi kesehatan remaja kelahiran Sibolga 16 Maret 2005 tersebut malah semakin memprihatinkan.

Keluarga akhirnya memutuskan membawa Iksan berobat ke RS Adam Malik di Medan.

Pihak Rumah Sakit sempat menyatakan kondisnya sudah mulai membaik dan diizinkan untuk pulang.

Namun kenyataannya, kondisi Iksan hingga kini belum ada perubahan.

“Ada satu bulan juga kami disana (RS Adam Malik). Karena kondisi penyakit Iksan sudah mulai membaik, pihak Rumah Sakit pun mengizinkan kami pulang, tinggal pemulihan saja,” ujarnya.

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang becak itu mengaku, sudah tidak mampu lagi membawa Iksan berobat. Karena sudah tidak punya biaya.

Sementara, istri Yusran, hanya bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Mereka punya 4 orang anak, sedangkan Iksan merupakan anak yang ke tiga.

“Ampun saya, tak sanggup saya lagi. Makanya saya curahkan kondisi yang saya alami ini ke sosial media. Siapa tau ada yang terbuka pintu hatinya mau membantu. Belum lagi semua anak saya sekolah,” ungkap Yusran.

Harapannya, pemerintah bersedia memperhatikan kondisi kesehatan yang dialami anaknya tersebut. (ril/jul/kb)

Print Friendly, PDF & Email