Kantong Berita, TAPTENG – Mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Sejumlah 11 mahasiswa dari Fakultas Hukum UMSU tengah melaksanakan KKN di Kecamatan Tukka. Salah satu di antara mereka adalah Bakhtiar Ahmad Sibarani, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dalam konteks akademis, para mahasiswa diminta untuk menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh selama kuliah kepada masyarakat.
Bakhtiar dan 10 mahasiswa lainnya menyelenggarakan sesi penyuluhan hukum kepada masyarakat Kecamatan Tukka pada Sabtu (9/10).
Topik penyuluhan yang diangkat oleh para mahasiswa UMSU ini adalah ‘dampak hukum dari penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat’. Hal ini sejalan dengan visi Bakhtiar sebagai Bupati untuk menjadikan Kabupaten Tapanuli Tengah bebas dari narkoba.
Mewakili rekan-rekannya, Bakhtiar dalam penyuluhan tersebut mengajak masyarakat Tukka untuk bersama-sama melawan narkoba dan para pelakunya.
“Kami dari mahasiswa UMSU ingin menyampaikan sosialisasi mengenai permasalahan narkoba. Kami mencatat bahwa sejak saya menjabat sebagai Bupati, saya telah memperhatikan masalah penyalahgunaan narkoba yang merajalela di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pembicaraan tentang narkoba tidak hanya berkaitan dengan pelanggaran pidana. Tetapi, kami juga membahas bagaimana kita dapat memerangi para pengedar narkoba,” tegas Bakhtiar.
Dalam paparannya, Bakhtiar menyebutkan kesulitan dalam memerangi peredaran narkoba ketika aparat penegak hukum turut terlibat.
“Di Tanjung Balai, jika saya tidak salah, ada 11 oknum polisi yang ditangkap karena menjual barang bukti narkoba,” ujarnya.
Selama menjabat sebagai Bupati, Bakhtiar telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi narkoba di Kabupaten Tapanuli Tengah. Bahkan, dia rela mendapat kebencian dari banyak orang karena hal tersebut.
Tidak hanya itu, Bakhtiar juga menegaskan sikapnya terhadap pegawai negeri sipil (ASN) dan tenaga honorer yang terlibat dalam narkoba. Tidak akan ada kompromi, Bakhtiar akan memberhentikan ASN dan tenaga honorer yang terlibat narkoba.
“Jika ada anak-anak yang menjadi pengguna narkoba, laporkan, agar mereka dapat direhabilitasi. Jika memungkinkan, para pengedar narkoba harus dihukum mati. Jika mereka masuk penjara, tidak ada ampun. Jika ada pegawai negeri yang terlibat narkoba, kami akan memberhentikannya. Sejak saya menjabat sebagai bupati, pegawai yang memiliki jabatan dan honorer yang terlibat narkoba akan langsung dipecat,” tegasnya.
Meskipun sangat serius dalam upayanya untuk menghilangkan narkoba dari Tapanuli Tengah, Bakhtiar merasa kecewa dengan keberadaan warga yang mendukung bandar narkoba. Bahkan, ada beberapa warga yang tidak setuju dengan langkah-langkahnya sebagai Bupati yang serius dalam memerangi narkoba di Tapanuli Tengah.
“Ada yang berkata, apa urusan Bupati dengan narkoba, apa urusan Bupati dengan perjudian, apa urusan Bupati dengan tempat-tempat maksiat. Ini adalah masalah kita bersama, bagaimana kita dapat menghilangkan narkoba dari Tapanuli Tengah. Saya bersedia mempertaruhkan hidup saya untuk itu. Biarlah mereka membenci saya, tetapi banyak generasi yang akan diselamatkan. Saya tidak peduli dengan jabatan Bupati, yang penting adalah narkoba hilang dari Tapanuli Tengah,” tutup Bakhtiar.
Pada penyuluhan hukum tersebut, juga hadir Wakil Ketua DPRD Tapteng Willy Saputra Silitonga, Sekretaris Daerah Tapteng Yetti Sembiring, dan Camat Tukka Julkhaidir Pardede.
Sebelumnya, acara penyuluhan dibuka oleh Wakil Dekan I Fakultas Hukum UMSU, Dr. Faisal, yang juga merupakan dosen pembimbing bagi para mahasiswa yang sedang menjalani KKN.
“Secara akademis, mahasiswa diwajibkan untuk menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat. Kami memberikan izin kepada mahasiswa kami, Bakhtiar Ahmad Sibarani, untuk menjalankan KKN di Kecamatan Tukka,” kata Faisal.
Menurutnya, Bakhtiar telah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UMSU sejak tahun 2017. Bakhtiar juga merupakan salah satu mahasiswa yang aktif mengikuti perkuliahan meskipun memiliki tanggung jawab besar sebagai Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Beliau telah menjadi mahasiswa sejak tahun 2017. Saya terus memantau bahwa beliau menghadiri setiap perkuliahan. Selama dua tahun terakhir ini, perkuliahan telah dilakukan secara daring,” tambahnya.