Kantong Berita, SIBOLGA-Cerita warga tentang seorang anak yang suka main api didalam kamar rumahnya. Bahkan, warga menduga kalau bocah tersebut sebagai penyebab kebakaran yang terjadi di lokasi padat penduduk, di jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Senin (3/5).
Cerita tersebut sangat santer dan menjadi bahan perbincangan ditengah-tengah masyarakat.
Sukri Tanjung, salah seorang korban kebakaran yang ditemui di lokasi kebakaran membenarkan cerita tersebut.
Menurutnya, ini bukan kali pertama bocah 11 tahun tersebut ketahuan bermain api didalam rumah kontrakan mereka. Sebelumnya, setiap kali bermain api selalu ketahuan orangtuanya dan warga sekitar, sehingga api langsung dapat dipadamkan.
“Sudah 3 kali dia begitu, ketahuan mamaknya, dilarang,” kata Sukri Tanjung.
Kali ini, ketepatan ayah dan ibu bocah berinisial R tersebut sedang tidak berada di rumah. Sehingga, tidak ada yang mengawasinya saat bermain api didalam kamar.
Warga sekitar tahu, setelah melihat api sudah mulai membesar, menyembur dari rumah bocah tersebut. Melihat api yang mulai membesar dan warga yang sudah berdatangan, bocah tersebut pun kabur.
“Bapak dan mamaknya lagi menjaga parkir di stadion horas. Dia (R) pas di kamar. Banyak mancis (korek api gas) dipegangnya, dicurinya entah dari mana-mana. Ada yang menyaksikan. Setelah api besar, lari dia. Datanglah warga, api, api. Pas gak ada pula gayung mau menyiram api. Sampailah keatas api, sudah membesar,” ungkapnya.
Sekilas, Sukri mengakui kalau R punya kelainan jiwa. Saat kejadian, dia sempat dipukuli pemuda setempat yang geram dengan ulahnya. Untuk menghindari amukan massa, R kemudian diamankan pihak Satpol PP.
“Bandel memang anak ini, ada juga kurang-kurangnya. Sekarang dia sudah diamankan Satpol PP, karena sempat dia dipukuli anak-anak muda sini,” pungkasnya.
Terpisah, Kasat Pol PP Sibolga, Faisal Fahmi Lubis yang dikonfirmasi via telepon selularnya membenarkan kalau pihaknya telah mengamankan bocah tersebut.
Terkait keberadaanya sat ini, mantan Camat Sibolga Sambas tersebut mengaku sengaja merahasiakannya.
“Malam itu kita serahkan ke Polisi. Kemudian, diserahkan ke Kementrian Sosial. Kalau keberadaannya sekarang, gak bisa kita kasih tahu, sesuai kode etiknya,” ungkap Faisal. (red)