kantongberita.com, SIBOLGA | Seorang Balita berusia 11 bulan ditemukan tidak bernyawa di dalam sebuah ember berisi air di rumahnya di Jalan Sibual-buali Gang Intan, Kelurahan Huta Tonga-tonga, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Sumatera Utara.
Menurut keterangan ayahnya, Petrus Jahuwa (34), saat kejadian dia sedang tidak berada di rumah. Korban tinggal bersama istrinya dan anak sulungnya yang masih berusia 2 tahun.
Dari cerita istrinya, diketahui sebelum kejadian, korban dan anak sulungnya sedang tidur bersama istrinya didalam kamar.
Saat terbangun, istrinya yang bernama Dermawan Simanjuntak (34) melihat kedua anaknya sudah tidak berada didalam kamar.

Istrinyapun kemudian berusaha mencari anak-anaknya tersebut kedepan rumah, namun tidak menemukan. Dia lalu pergi kebelakang, dan melihat korban telah berada didalam sebuah ember plastik berisi air di kamar mandi, dengan posisi kepala kebawah.
“Dia (korban) belum bisa jalan, masih merangkak. Mamaknya lagi tidur, mungkin dibuka abangnya pintu kamar, makanya dia bisa keluar. Dilihat mamaknya sudah didalam ember ini, kepalanya kebawah,” kata pria yang merupakan pegawai honor di dinas PKPLH Sibolga ini dengan sedih, Senin (25/3/2024).
Dengan cepat, istrinya mengeluarkan korban dari dalam ember dan berusaha menyelamatkan korban.
Namun naas, balita yang akan merayakan ulang tahunnya yang pertama tersebut pada Sabtu (30/3/2024) nanti ternyata sudah meninggal dunia.
“Aku pas lagi kerja. Ditelpon aku sekitar jam 12.55 WIB. Kata istriku, sakit, bukan meninggal. Sampai aku di rumah, kulihat sudah begini (meninggal). Padahal, Sabtu ini dia ulang tahun,” ungkapnya.
Diduga Balita berjenis kelamin laki-laki tersebut meninggal karena tersedak air didalam ember. Rencananya jenazah akan disemayamkan besok, Selasa (26/3/2024).
Kabid Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Dinas PKPLH Sibolga Tigor Panuturi Tambunan,S,Sos yang hadir di rumah duka mengaku sangat bersedih dengan kejadian yang menimpa anak buahnya tersebut.
Setelah menerima kabar, diapun langsung datang untuk memberikan semangat kepada Petrus dan keluarga, dengan harapan dapat tabah menerima cobaan tersebut.
“Kita kasih penguatan kepada keluarga yang ditinggal. Semoga tabah dan tidak larut dalam kesedihan,” kata Tigor.
Tak lupa mantan Lurah Huta Tonga-tonga ini juga mengimbau seluruh Orangtua yang memiliki anak kecil, agar berhati-hati dalam menjaga anak. Agar, tidak lagi terjadi hal yang serupa, yang dialami Petrus dan keluarga.
“Kalaupun mau tidur, pastikan semua pintu sudah terkunci. Jangan ada ember berisi air dan simpan jauh barang-barang yang berbahaya, agar tidak mencelakai anak-anak,” imbuhnya. (red)