Ibu Tua Ini Terpaksa Gelar Dagangan Dipinggir Jalan Karena Tidak Diberi Lapak di Pasar Sibolga Nauli

Foto : Boru Sinambela pedagang sayur yang sudah berjualan di Pasar Sibolga Nauli sejak tahun 1997. Kini terpaksa jualan dipinggir jalan Patuan Anggi, karena tidak diberi lapak jualan didalam areal Pasar.

kantongberita.com, SIBOLGA | Kisruh dugaan jual beli lapak di Pasar Sibolga Nauli masih terus berlangsung.

Pasca demo pedagang ke kantor Wali Kota Sibolga, Rabu (28/2/2024) lalu, para pedagang saat ini masih menunggu realisasi janji Pemko Sibolga, yang akan menanggapi tuntutan para pendemo seminggu setelah aksi digelar.

Namun para pedagang masih ragu dengan janji Pemko tersebut, karena hingga kini, belum ada tanda-tanda kalau Pemko Sibolga akan menindaklanjuti tuntutan mereka.

“Sampai sekarang belum ada tanda-tanda nya. Tapi, kami masih tetap menunggu janji itu, katanya seminggu. Kami demo hari Rabu Minggu lalu, berarti batas waktunya Rabu ini,” kata Alan Rool Simanullang, pedagang pasar yang juga menjadi orator pada aksi demo di Kantor Wali Kota Sibolga, diamini puluhan pedagang lainnya, Senin (4/3/30//2024).

Pada kesempatan tersebut, Alan dan pedagang lainnya meminta agar Pemko Sibolga memeriksa status kepemilikan kios dan lapak dagangan yang ada di Pasar Sibolga Nauli.

Hal itu, untuk membuktikan apakah para pedagang yang kini berjualan merupakan pedagang lama atau pedagang baru.

Sebab, mereka yang sudah puluhan tahun berjualan di Pasar Sibolga Nauli hingga kini masih banyak yang tidak kebagian lapak.

“Gampangnya membuktikan itu, periksa saja surat-surat mereka yang jualan didalam areal pasar ini, nanti akan terbukti apakah mereka pedagang lama atau pedagang baru. Kenapa kami pedagang lama gak diberikan tempat didalam,” ketusnya.

Senada juga disampaikan oleh seorang pedagang yang mengaku sudah berjualan di Pasar Sibolga Nauli sejak tahun 1970 bermarga Sinambela.

Namun, setelah gedung pasar dibangun baru setahun yang lalu, diapun kehilangan haknya berjualan didalam areal pasar.

Alhasil, dia dan puluhan pedagang kecil lainnya terpaksa harus menggelar dagangan di sepanjang jalan Patuan Anggi, dipinggir jalan umum.

“Dulu saya punya lapak, sebelum pasar ini dibangun. Sekarang, gak ada lagi,” kata ibu tua ini dengan wajah sedih.

Harapannya, Pemko Sibolga memberikan tempat yang layak bagi mereka mengais rezeki untuk menafkahi keluarganya.

“Hanya itu yang kami minta, berikan kami tempat untuk kami berjualan, tempat yang layak,” ungkapnya.

Sebelumnya, para pedagang Pasar Sibolga Nauli yang menggelar aksi demo di depan kantor Wali Kota Sibolga Sibolga, Rabu (28/2/2024).

Selain menuntut diusutnya dugaan jual beli lapak yang dibanderol hingga puluhan juta rupiah, mereka juga menuntut diberikan lapak yang layak untuk mereka mencari nafkah didalam areal pasar.

Saat itu, di kantor Wali Kota para pendemo diterima oleh perwakilan Pemko Sibolga yakni Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Rudolf Supratman Butarbutar, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Bustanul Arifin, serta Sekretaris Disperindag Sibolga Lindung Simanullang, yang berjanji akan menindaklanjuti tuntutan aksi 1 Minggu kedepan.

Janji tersebutpun tertuang dalam surat perjanjian yang dibubuhi tandatangan oleh Perwakilan Pemko Sibolga. Namun hingga kini, mereka masih tetap berjualan dipinggir jalan umum. (red)