Kantong Berita, TAPTENG-Pedagang telor Puyu di Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjerit. Karena dampak Corona atau Covif-19 saat inj, membuat jualan mereka tidak laku.
Dan secara otomatis, penghasilan yang turun drastis sangat berpengaruh kepada ekonomi keluarga.
Sedihnya lagi, meski penghasilan menurun, bantuan dari Pemerintahpun tidak pernah didapatkan.
Seperti yang dialami Dasril Koto (28) warga Pinangsori II Hilir yang biasa jualan telor Puyu di sekitar lokasi wisata, Pantai Pandan. Katanya, sejak penyebaran Covid-19, jumlah pengunjung Pantai Pandan turun drastis.
“Setiap hari, beginilah kondisinya, gak ada pengunjung. Yang biasanya kita bisa berpenghasilan Rp150 ribu perhari, sekarang hanya Rp30 ribu aja. Sudah gitu, bantuanpun dari Pemerintah gak pernah dapat,” kata Dasril, Selasa (21/4).
Sementara, dari penghasilannya tersebut, dia harus membayar kontrak rumah dan memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Manalah cukup, bayar kontrak rumah Rp250 ribu sebulan, uang listrik, uang air, makan kami lagi,” ketusnya.
Menurutnya, sebelum Corona menyerang, dia mampu menghabiskan 3 papan telor Puyu dalam 1 hari.
Sementara saat ini, untuk menghabiskan 1 papan saja sudah susah.
“Setengah hari, satu setengah papan, biasanya sudah habis. Pokoknya, 3 papan sehari gak susah menghabiskannya. Sekarang ini, 1 papan ajalah paling bisa habis,” pungkasnya.
Ayah 3 anak ini berharap perhatian Pemerintah, seperti warga lainnya yang terdampak Covid-19.
“Mau nyari kerjaan sekarang, susah. Kalau ada bantuan dari Pemerintah, bisalah membantu sedikit. Karena, kami jelas terdampak keadaan ini,” imbuhnya. (jul)