Kantong Berita, SIBOLGA-Sekira pukul 12.45 WIB JD mantan Kepala BPBD Sibolga yang kini menjabat sebagai Kasat Pol PP Sibolga akhirnya keluar dengan tangan diborgol dan mengenakan rompi tahanan.
Mobil Innova hitam yang telah menunggu langsung membawanya ke Lapas Tukka.
Beberapa menit sebelum tersangka JD dibawa ke Lapas, Sekda Kota Sibolga Yusuf Batubara hadir di kantor Kejari Sibolga. Dia tampak datang sendiri dan langsung masuk ke dalam kantor Kejari.
Tak berapa lama kemudian, Yusuf keluar dan tak ingin memberi komentar panjang terkait kasus dugaan korupsi Kantor BPBD Sibolga tersebut.
Namun menurutnya, pihak Pemko Sibolga telah memberi bantuan hukum terhadap JD sebagai pejabat Pemko Sibolga.
Sementara, Kajari Sibolga Irvan PD Samosir kepada wartawan mengaku kehadiran Sekda Kota Sibolga di Kantor Kejari Sibolga untuk meminta penangguhan penahanan terhadap JD, dengan alasan karena yang bersangkutan merupakan Kasatpol PP.
“Sekda tadi datang, dia memang meminta bantuan supaya bisa tidak dilakukan penahanan. Tapi saya tetap Dimata hukum bahwa semuanya sama. Kalau diapun sebagai Kasatpol PP saya sarankan supaya sekda menunjuk PLH Kasatpol PP. Bukan berarti Kasatpol PP ditahan semua gak bisa jalan,” tegas Kajari.
Penahanan JD menurut Kajari, karena yang bersangkutan sudah mangkir 2 kali pemanggilan sebagai tersangka, sehingga dikhawatirkan akan melarikan diri
“Karena sudah kita panggil 2 kali, yang bersangkutan tidak hadir, alasannya sakit. Sehingga kami berkeyakinan apabila ini kita biarkan diluar akan melarikan diri. Walaupun dia janji tidak akan melarikan diri. Karena setiap orang pasti ketakutan bila berhadapan dengan hukum,” ungkapnya.
Untuk proses selanjutnya, pihak Kejari Sibolga akan terus mempelajari kasus tersebut. Sehingga tidak tertutup kemungkinan akan adanya tersangka baru pada kasus dugaan korupsi pengadaan makan minum kantor BPBD Sibolga sejak tahun 2017-2020.
“Didunia ini gak ada yang gak mungkin, mungkin segalanya. Sehingga kami akan mempelajari berkas, kita pelajari semua baru nanti kita tentukan lagi. Tapi kami sekarang ini, yang paling bertanggungjawab didalam penggunaan itu, yaitu WS dan JD,” pungkas Irvan. (red)