Penemuan Orok di Mela; Terungkap, Ayah Bejat Gugurkan Kandungan Anak Tiri

Kantong Berita, TAPTENG-Akhirnya, Polres Tapteng merilis informasi kasus penemuan orok di Daerah Mela, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kamis (1/4) yang lalu.

Dalam keterangan tertulisnya, Kapolres Tapteng AKBP Nicolas Dedy Arifianto melalui Kasubbag Humas AKP Horas Gurning membenarkan bahwa orok yang ditemukan di saluran air atau parit di pemukiman padat penduduk tersebut merupakan hasil hubungan terlarang seorang pelajar berinisial ARZ (13) dengan ayah tirinya berinisial DH (35) alias B.

Dari hasil pemeriksaan, DH mengakui perbuatannya yang telah mencabuli anak tirinya secara paksa sejak November 2020.

“Dengan cara, pada malam kejadian, DH mengajak korban untuk melakukan hubungan suami istri, namun korban menolak. Akan tetapi DH tetap memaksa sambil berusaha melepaskan celana korban, sambil mengancam dengan mengatakan, kalau kau tidak mau, akan aku tinggalkan kalian (korban, Ibu dan adiknya, red). Karena merasa takut, lalu korban disetubuhi,” terang AKP Horas, Selasa (11/5).

Tak hanya itu, petani tersebut juga mengakui kalau dirinya lah yang telah membuang orok tersebut ke parit depan rumahnya.

DH juga menceritakan bagaimana dia mengurut perut ARZ di rumahnya, hingga janin dalam perut anak tirinya yang masih berumur 2 bulan tersebut keluar.

“Korban sudah hamil 2 bulan. Karena perutnya membesar, korban memberitahukannya kepada DH. DH kemudian mengatakan kepada korban, gugurkanlah itu. Kemudian korban bertanya, bagaimana caranya. DH pun mengatakan dengan cara diurut. Karena takut malu korban mengiyakannya. DH menggugurkannya, Rabu (31/3/2021) sekira pukul 22.00 WIB didalam rumahnya,” ungkapnya.

Awalnya kata DH dalam keterangannya, hanya sebagian tubuh janin yang berhasil dia keluarkan. Sebagian janin itu kemudian dibuang ke parit depan rumahnya.

“Korban dibawa ke dapur rumah dan di tidurkan. Kemudian DH langsung mengurut bagian perutnya. Setelah orok bayi keluar dengan posisi bagian kaki dahulu, DH langsung menarik bagian kaki sehingga bagian badan terputus. Sedangkan bagian kepala tertinggal didalam rahim. Setelah itu DH pergi keluar rumah dengan membawa badan orok tanpa kepala dan membungkusnya menggunakan kain warna putih dan membuangnya ke parit didepan rumahnya,” kata Horas.

Selanjutnya, DH mencoba mengeluarkan lagi sebagian tubuh janin yang masih tinggal dalam perut ARZ. Setelah berhasil mengeluarkannya, potongan tubuh itu dia kubur dibelakang rumah orangtuanya. (ril/red)