Kantong,TAPTENG-Pengerukan Gunung di Pondok Batu Ujung, Kecamatan Sarudik, Tapteng, Sumatera Utara, tepatnya di depan PT. ASSA mengancam keselamatan pengguna jalan. Pasalnya, blokade jalan dilakukan hanya pada saat alat berat beroperasi. Bila sudah selesai bekerja, blokade dibuka dan jalan tidak dijaga.
Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan para pengguna jalan. Mereka menyebut Gunung kerukan tersebut sangat rawan longsor. “Kalau mereka bekerja, memang jalan ditutup dan pengendara dialihkan lewat PT. ASSA. Tapi, pada saat mereka gak bekerja, blokade nya dibuka dan gak ada yang jaga. Kalau terjadi longsor pada saat pengendara lewat, gimana, siapa yang tanggungjawab. Karena, kulihat ngeri kali bekas korekan itu,” kata Juli, seorang pengendara sepeda motor yang ditemui di lokasi pengerukan, Kamis (2/4).
Tak hanya itu, dia juga mengaku keberatan dengan kondisi tanah kerukan yang menutup setengah badan jalan. Membuat pengendara harus berhati-hati saat berpapasan dengan kendaraan lain yang datang dari arah berlawanan.
“Badan jalanpun semakin sempit karena tanah kerukan sudah sampai menutup badan jalan. Batu-batupun banyak berserakan di jalan. Takut kali awak jatuh,” ungkapnya.
Masih kata Juli, tanah yang jatuh ke badan jalan juga menyebabkan jalanan becek dan berlumpur. Hal itu sangat mengganggu pengendara. “Gak tahu, apakah pengerukan ini berizin atau nggak. Karena, semua jalan berlumpur, dibiarkan saja begitu sama pengelolanya,” ketus Juli.
Terpisah, Plt. Camat Sarudik, Harrys saat ditemui di kantornya tidak berhasil. Begitu juga dengan nomor telepon selularnya saat dihubungi, tidak aktif. Pesan singkat yang dikirim via layanan SMS juga tidak dibalas.
Sementara, menurut keterangan Kepala Cabang Wilayah V Tapanuli Tengah Dinas ESDM Provinsi Sumatera Utara, August Sihombing yang dikonfirmasi via telepon selularnya menyebut pengerukan tersebut tidak mempunyai izin.
“PT. ASSA atau perusahaan apapun, untuk tanah timbun belum ada (izin),” kata August.
Bahkan kata dia lanjut menjelaskan, pihaknya telah menyurati semua kegiatan tambang yang belum mengantongi izin. “Sebelumnya, kita sudah suruh semua stop, sebelum ada izin,” tukasnya.
Dalam waktu dekat, kegiatan tambang ilegal yang ada di Sibolga-Tapteng, yang masih ngotot terus bekerja, akan dilapor ke pihak penegak hukum. “Inilah, kami mau menyampaikan data ke Polisi,” pungkasnya.
Amatan, pengerukan Gunung Pondok Batu dikerjakan oleh PT. BRP, yang sebelumnya mengerjakan proyek perbaikan jalan lintas Sibolga-Tarutung. Sementara, material tanah yang dihasilkan, digunakan untuk menimbun areal PT. ASSA. (red)