Rampung Dibangun Jokowi Sejak 2019, Jalan Rampah-Poriaha Masih Gelap Gulita

Kantong Berita, TAPTENG – Jalan Rampah-Poriaha telah menjadi opsi alternatif bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan dari Sibolga menuju Kabupaten Tapanuli Utara.

Hal ini disebabkan oleh ruas jalan Sibolga-Tarutung, yang sebelumnya menjadi satu-satunya jalur lintas, masih memiliki lebar yang terbatas dan rentan terhadap longsor.

Pembangunan jalan ini diinisiasi dan dimulai pada masa kepemimpinan Tuani Lumban Tobing sebagai Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah.

Meskipun sempat terhenti selama beberapa tahun, pembangunan jalan tersebut kembali dilanjutkan dan diselesaikan berkat inisiatif Presiden Joko Widodo.

Namun, sayangnya, sejak selesai dibangun pada tahun 2019, ruas jalan ini masih gelap pada malam hari. Meskipun sudah terpasang tiang listrik di sepanjang jalan, namun belum ada lampu jalan yang menyala untuk menerangi pengguna jalan.

“Sayang sekali, jalan ini dibangun dengan baik, tapi tidak ada penerangan jalan. Meskipun sudah ada tiang listrik, tapi mengapa tidak segera dipasang lampu jalan?” ungkap Marthin Delahoya, seorang pengguna jalan, pada Rabu (13/1).

Meskipun mengapresiasi pembangunan jalan tersebut, Marthin berharap pemerintah dapat menyediakan fasilitas yang memadai.

“Seperti lampu penerangan jalan umum (LPJU) dan pembatas jalan. Hal ini sangat penting bagi keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.

Selain kekurangan LPJU, rumah-rumah di sekitar jalan juga belum mendapatkan pasokan listrik. Meskipun warga telah mengajukan permohonan untuk mendapatkan listrik ke pihak PLN sejak Agustus 2020, namun belum ada realisasi hingga saat ini.

“Kami telah mengajukan permohonan melalui Camat Tapian Nauli langsung ke PLN. Namun hingga saat ini, listrik belum juga masuk ke rumah kami. Kami tidak mengetahui alasan di balik ini,” kata Jefrianto Hutabarat (43), seorang warga Desa Tapian Nauli IV.

Hingga saat ini, mereka masih bergantung pada genset sebagai sumber listrik alternatif.

“Kami terpaksa menggunakan genset. Tetapi ini situasi yang aneh, listrik ada tapi tidak bisa masuk ke rumah kami,” tambahnya.

Tulus Aritonang (35), seorang warga lainnya, juga berharap agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi mereka.

“Kami mohon bantuan, kondisi kami di sini masih gelap dan listrik belum masuk. Pembangunan jalan yang mahal tidak sebanding dengan ketidaktersediaan listrik,” serunya.