Terduga Pelaku Telah Diamankan Polisi | Korban Dititip ke Tantenya Karena Faktor Ekonomi

Foto : Tangkapan layar video, korban sambil menangis menenteng 2 jerigen berisi air.

kantongberita.com, TAPTENG | Informasi yang beredar mengatakan bahwa terduga pelaku kekerasan terhadap anak yang terjadi di Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara kini telah diamankan oleh pihak yang berwajib.

Kapolsek Manduamas AKP Kuson Butar-butar yang dikonfirmasi via telepon selularnya membenarkan hal tersebut.

Saat ini kata Kapolsek, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polres Tapteng.

“Sdh dibawa ke Polres,” kata Kapolsek menjawab wartawan lewat pesan singkat.

Hal itu juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Tapteng AKP Arlin Harahap. Namun, Arlin belum memberi keterangan terkait kasus kekerasan tersebut, karena terduga pelaku saat ini tengah di perjalanan dari Polsek Manduamas menuju Polres Tapteng yang berada di Pandan.

“Msh dalam perjalanan, kita msh menunggu,” tulis Kasat Reskrim dalam pesan singkatnya kepada wartawan.

Sementara itu, diketahui lewat percakapan sebuah postingan di grup Facebook, akun Netti Panjaitan menyebut kalau ibu korban saat ini tinggal di Sibolga, dan mengaku merupakan tetangganya.

Dia juga menjelaskan kalau saat ini ibu korban sedang menangis setelah mengetahui kondisi buah hatinya.

“Boru ni tetanggaku do on jonok asrama kodim Sibolga. Nga diboto Orangtua na barusan. Adong na boi hubungi Hami? Umakna ngatangis tangis dison (anak tetangguku ini dekat asrama kodim. Sudah tahu orangtuanya barusan. Ada yang bisa menghubungi kami?. Mamaknya sudah nangis disini,red),” tulis Netti Panjaitan.

Kemudian, pemilik akun Celine Tobing juga menyebutkan bahwa ibu korban merupakan kakak kandung dari terduga pelaku. Menurutnya, alasan ibu korban menitipkan anaknya ke tangan adiknya karena faktor ekonomi, apalagi setelah ditinggal mati ayah korban.

“Bohama eda nasoada bapak ni dakdanak on, nga be meninggal. Apala Tante na kandung do (Gimanalah yang gak ada bapaknya, sudah meninggal. Tantenya kandungnya ini,red),” tulis Celine Tobing menjawab pertanyaan netizen lain Riombun Htgalung.

Sebelumnya, Viral di media sosial, video yang menunjukkan kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Video tersebut di-posting oleh akun bernama ajarianakmu, sekira 5 jam yang lalu di sebuah grup Facebook.

Dalam video pertama, tampak seorang anak perempuan berusia sekitar 8-10 tahun sedang menenteng 2 jerigen plastik ukuran 5 liter berisi air. Anak tersebut berjalan sambil menangis.

Sementara pada video kedua, terdengar suara jeritan tangis seseorang. Kemudian, seorang wanita tampak memasukkan sesuatu kedalam sebuah karung plastik. Suara tersebut diduga berasal dari dalam karung.

Pemilik akun menuliskan dalam postingannya yang menjelaskan bahwa anak perempuan yang berjalan sambil menenteng jerigen air tersebut merupakan siswa kelas 2 SD. Dia kerap mendapat perlakuan kasar dari tantenya.

Bahkan kata pemilik akun, Tante anak tersebut tega memasukkannya kedalam karung. Disebutkan juga dalam postingannya bahwa anak dan tantenya tersebut tinggal di perumahan barat PT. Nauli Sawit yang terletak di daerah Manduamas Tapteng.

Si anak katanya bermarga Waruwu, sedangkan si Tante bermarga Situmorang, istri dari seorang supir bermarga Simbolon.

Begini isi postingan pemilik akun :

“setiap hari dapat kekerasan fisik anak masih di bawa umur.masih kelas 2 SD.sampe di masukin ke karung oleh tante nyašŸ„²si korban boru waruwu.tante nya boru situmorang istri seorang supir marga simbolon.kejadian di perumahan barat PT nauli sawit kebun sirandorung.vidio ini saya dapat dari tetangga si pelaku.. šŸ„²,” tulisnya.

Postingan video yang direkam oleh tetangganya tersebut kemudian dibagikan kembali oleh akun Tagunan Moranaluhole. Dalam postingannya, pemilik akun berharap Polisi segera bertindak atas kekerasan yang dialami oleh anak perempuan tersebut.

“Apakah pak Polisi Polres Tapteng akan diam juga dengan kejadian ini ?,” tulisnya. (red)