Kantong Berita, SIBOLGA-Sejak merebaknya kabar tentang penyebaran virus Corona atau Covid-19, hingga kini sejumlah lokasi wisata di Tapteng Sumatera Utara sepi pengunjung. Bahkan, menurut para pelaku usaha daerah wisata, buka dasar pun mereka tidak.
Seperti penuturan Dedi (17) seorang nahkoda kapal wisata yang sering mangkal di pantai Pandan. Dari mulai pukul 7.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dia bekerja, tidak ada penghasilan yang dibawa pulang.
“Sudah 2 minggu terakhir ini, gk ada sewa. Buka dasar aja mau gak ada. Padahal, sudah mulai pagi sampai sore awak disini, gak ada juga sewa,” kata Dedi, Jumat (3/4).
Sambil duduk nyantai di pinggiran pantai, Dedi mengaku terpaksa harus pulang ke rumah untuk makan. “Kalau gak ada, apa boleh buat, terpaksa makan di rumah lah,” ketusnya.
Beruntung katanya, ayahnya masih punya keahlian lain, selain membawa kapal. Sehingga, masih bisa untuk memenuhi kebutuhan makan mereka sekeluarga. “Bapak masih bisa kerja buat kapal. Jadi, kalau gak ada dari sini, dari penghasilan bapak lah kami makan,” ungkapnya.
Senada juga dikatakan Boru Simamora (54) warga Hutabalang Tapteng yang kesehariannya berprofesi sebagai penjual kacang rebus di sepanjang pesisir pantai Pandan. Sejak 2 minggu terakhir, untuk menghabiskan kacang 1 Kg saja, sangat sulit. Padahal sebelumnya, 5 Kg sampai 10 Kg perharinya.
“Baru sebungkuslah laku satu hari ini. Kalau biasanya, hari biasa saja 5 kilo habis. Kalau hari besar, bisa 10 kilo. Sejak 2 minggu ini, gak ada orang,” ketusnya.
Padahal, penghasilan jual kacang rebus merupakan tulang punggungnya bersama 9 anak-anaknya. “Kalau gak ada uang, terpaksa meminjam dari tetangga untuk membeli beras. Suamiku sudah pergi merantau. Karena kami gak punya ladang, terpaksa dia berkerja diladang orang di Madina, menderes,” ungkapnya.
Boru Simamora berharap kondisi ini segera berlalu, agar dia bisa menghidupi anak-anaknya. “Mudah-mudahan, cepatlah berlalu virus Corona ini. Bantuanpun belum ada aku terima. Mau makan apa lagi kami, kalau terus-terus begini kondisinya,” pungkasnya. (red)