Kantong Berita, TAPTENG-Pertamina memastikan truk tangki yang terbalik menimpa rumah warga di Kecamatan Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara, bukan transportasi pengangkutan BBM milik perusahaan mitra Pertamina.
Hal tersebut disampaikan Agustiawan Section Head Communication & Relations Sumbagut PT Pertamina Patra Niaga dalam keterangannya kepada wartawan melalui sambungan selular, Kamis (30/6/2022) sore.
“Kita sudah cek ke perusahan-perusahaan mitra Pertamina, mobil ini tidak ada kaitannya dengan Pertamina, mereka tidak ada mengorder minyak dari Pertamina,” kata Agustiawan.
Perusahaan plat merah tersebutpun sangat menyayangkan penyalahgunaan stiker Pertamina pada truk tangki tersebut. Untuk itu pihaknya akan mencari tahu perusahaan pemilik truk tangki tersebut.
“Bisa saja, mereka pernah jadi mitra Pertamina, kemudian setelah keluar mereka tidak mencopot stiker Pertamina nya. Atau, diduga sengaja untuk mengelabui, seolah-olah minyaknya dari Pertamina,” ungkapnya.
Terkait tindakan yang akan ditempuh Pertamina terhadap perusahaan yang diduga telah menyalahgunakan stiker Pertamina, menurut Agus menyerahkan proses hukumnya kepada pihak Kepolisian, bila terbukti pemilik truk tangki telah melakukan pelanggaran hukum.
“Kita gak bisa menindak, jadi kita serahkan prosesnya kepada Polisi, kalau ternyata terjadi pelanggaran hukum,” pungkasnya.
Sebelumnya, sebuah truk tangki berisi bahan bakar minyak (BBM), terbalik di kilometer 42 Jalan Sibolga-Padang Sidempuan, tepatnya di Lingkungan IV Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Kamis (30/6/2022), sekira pukul 00.30 WIB dini hari.
Informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula saat truk bertuliskan Pertamina dengan polisi
BK 9526 FA, milik PT. BALP tersebut melaju dari arah Sibolga menuju Batang Natal (Mandailing Natal).
Setibanya di lokasi kejadian, truk yang dikemudikan oleh Santo tersebut terberam, menyebabkan truk terbalik ke halaman rumah warga bernama Sunaryo.
Tiang listrik yang berada persis didepan rumah tersebutpun patah dan sebagian atap rumah, rusak.
Sebelum dirujuk ke rumah sakit FL. Tobing Sibolga, Santo sempat dilarikan ke Puskesmas Sibabangun bersama 2 rekannya, Ahmad Sarmini (39) dan Kulil (40). Namun naas, belum sempat ditangani perawat rumah sakit, Santo dinyatakan telah meninggal dunia. (red)