Viral Nelayan Bom Ikan Beraksi di Sekitar Mursala

Foto : Tangkapan layar video viral yang diposting oleh pemilik akun Facebook Arwan Swandy Hutagalung.

kantongberita.com, SIBOLGA | Viral di media sosial Facebook dugaan maraknya penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak alias bom ikan beraksi di sekitar perairan Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara.

Ironisnya, aksi “Koboy” tersebut dilakukan secara terang-terangan di siang hari.

Seperti postingan pemilik akun Arwan Swandy Hutagalung 3 hari yang lalu. Dalam postingan videonya tampak 2 buah kapal stempel yang saling merapat ditengah laut.

Salah satu diantaranya merupakan kapal yang ditumpangi oleh pemilik akun.

Sedangkan kapal lainnya, milik nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak.

Tampak dalam video, seorang pria tanpa mengenakan baju, hanya mengenakan celana pendek dengan kacamata selam diatas kepala.

Terdengar dalam video sebuah perbincangan singkat antara Arwan Swandy Hutagalung dengan nelayan tersebut.

Dimana pria yang diduga sebagai pemilik akun menegur nelayan bom ikan, untuk tidak lagi menangkap ikan dengan alat tangkap ilegal atau yang tidak ramah lingkungan.

Dia juga menjelaskan bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kembali terumbu karang yang hancur karena bom ikan tersebut.

Namun nelayan yang disebutkan oleh pemilik akun telah tertangkap basah olehnya menangkap ikan dengan dengan bahan peledak dengan santainya menyebut, kalau dia dan Arwan Swandy Hutagalung sama-sama cari makan di laut.

Bahasa tersebut seolah mengisyaratkan agar Arwan Swandy Hutagalung tidak mengusik kegiatan ilegalnya.

“Sama-sama cari makannya kita. Gimana kalau sama bapak terjadi, sudah satu Minggu ini, cuma Rp25 ribu kukasih uang sama orang rumahku,” kata nelayan tersebut kepada pemilik akun.

Arwan kemudian menjawab perkataan nelayan tersebut sembari mengingatkannya untuk tidak lagi menangkap ikan secara ilegal. Apalagi dilakukan disekitar wilayah tangkap nelayan kecil, yang tidak jauh dari pesisir pantai.

“Ini konservasi karang loh pak. Hanya untuk memperbaiki karang ini berapa tahun. Kami coba tanam kembali, orang bapak rusak lagi. Kalau gak ada karang, mana ada ikan begini pak. Kalau boleh jangan ngebom lagi lah pak. Mancing, menjaring, masih dilegalkannya pak,” kata Arwan Swandy Hutagalung mengingatkan nelayan tersebut.

Dalam postingan reel nya tersebut, pemilik akun juga menuliskan caption bertuliskan “Tangkap tangan pelaku bom ikan di Pulau Mursala, apa daya cukup diceramahi saja, soalnya kita bukan penegak hukum”.

Wartawan kemudian mencoba mengkonfirmasi instansi yang bertanggungjawab terhadap pengawasan perairan.

Danlanal Sibolga Letkol Laut (P) Robiyanto melalui Pasintel Kapten Herdin Zebua yang dicoba dihubungi via telepon selularnya tidak berhasil, pesan singkat yang dikirim tidak dibalas.

Sementara, Kasatpol Air Sibolga IPTU Kasdi mengaku belum mengetahui video viral tersebut. Dia juga menyebut kalau pihaknya selama ini rutin melakukan patroli perairan.

Selain itu kata Kasdi lanjut menjelaskan, pihaknya sering menggelar sosialisasi dengan masyarakat, memberikan nomor kontak yang bisa dihubungi bila menemukan kegiatan penangkapan ikan ilegal di sekitar perairan Sibolga-Tapteng.

Terakhir Kasdi menegaskan kalau tanggungjawab pengawasan perairan bukan hanya pada instansi mereka, masih ada beberapa instansi lainnya seperti PSDKP, KSOP dan TNI AL.

Seperti diketahui, Mursala merupakan aset wisata Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah dikenal hingga ke manca negara. Aksi nelayan bom ikan ini diharapkan menjadi atensi bagi para penegak hukum. Jangan sampai, akibat kepentingan pribadi, terumbu karang di sekitar lokasi wisata tersebut menjadi rusak. (rif)