Kantong,SIBOLGA-Di Sibolga, Wakil Ketua DPRD menyerukan, agar pemerintah daerah memberlakukan karantina transportasi lokal secara berkala. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Kota Sibolga.
Seruan tersebut disampaikan Jamil Zeb Tumori dalam keterangan persnya, Kamis (2/4). Harapannya, seluruh mobil ekspedisi asal luar Kota, dibatasi waktu masuk ke Sibolga. Yakni, hanya pada pagi hari saja.
“Kita minta kepada dinas perhubungan, agar adanya karantina transport lokal yang berkala. Artinya, pada malam hari, untuk sementara waktu, mobil-mobil ekspedisi tidak diperkenankan masuk ke Sibolga. Cukuplah pada pagi hari. Sehingga petugas dan pengamanan juga siap memeriksa para tamu kita, para keluarga kita, yang masuk ke kota Sibolga,” seru Jamil.
Kemudian lanjut Ketua Golkar Sibolga ini menyampaikan, setiap mobil ekspedisi yang tiba di Sibolga, seluruh penumpangnya diwajibkan periksa kesehatan. Begitu juga dengan barang, harus disemprot dengan cairan Disinfektan.
“Pemberitahuan kepada ekspedisi-ekspedisi yang masuk ke Sibolga. Baik dari Padang, Medan dan Aceh. Kota ini harus kita jaga dengan baik, masyarakat harus kita selamatkan. Jika mobil-mobil ke Sibolga kita periksa dengan baik. Penumpangnya kita periksa kesehatannya, armada kita semprot dengan Disinfektan,” imbuhnya.
Menurutnya, hal tersebut sangat mudah dilakukan. Karena pintu masuk Kota Sibolga hanya 5. “Kita punya 5 pintu masuk ke Sibolga. 1 dari Tarutung, 1 dari Aceh, 1 dari Tapteng dan 2 Pelabuhan. Ini adalah hal yang mudah kita lakukan,” ketus Jamil.
Selain itu, Politisi ini juga berharap Pemko Sibolga menempatkan petugas di setiap pintu masuk Kota Sibolga. Untuk memperketat pengawasan terhadap mobil luar Kota.
“Dengan diberlakukannya posko-posko disana, maka akan ada kenyamanan warga, gak was-was lagi,” tukasnya.
Ditambahkannya, selain memeriksa kesehatan penumpang dan menyemprot kendaraan, setiap mobil ekspedisi luar kota, yang hendak masuk Sibolga, juga harus memilik data penumpang yang lengkap.
“Kita sampaikan kepada pengusaha ekspedisi, agar patuh terhadap surat ini. Mari kita awasi bersama. Tidak ada lagi tanggal 3, mobil-mobil ekspedisi yang masuk ke Sibolga tanpa terlebih dahulu mendaftar atau memberitahukan ke Terminal. Kemudian, membuat daftar penumpang yang datang ke Kota Sibolga. Mari kita awasi kota ini, keselamatan Kota ini bukan hanya terletak pada saya, tapi pada kita bersama. Mari kita buat pengawasan swadaya mandiri. Untuk Kota Sibolga yang nyaman dan tenang. Saya yakin dan percaya, kita mampu melawan virus Corona ini,” pungkasnya. (red)