banner 728x250

banner 728x250

Warga Tapteng Berstatus PDP Meninggal Dunia di RS Pirngadi; Ada Riwayat Penyakit Paru

Foto : Bupati Tapteng, Bakhtiar menggelar temu pers terkait warga Tapteng berstatus PDP yang telah meninggal dunia di RS Pirngadi Medan.

Kantong Berita, TAPTENG-Warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara yang sebelumnya dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang sempat di rujuk ke Rumah Sakit Pirngadi Medan akhirnya meninggal dunia, Rabu (8/4).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam keterangan persnya, yang mengatakan pasien berinisial RN (23) tersebut menghembuskan nafas terakhirnya tepat pukul 2.00 WIB dini hari.

“Kami turut berbelasungkawa kepada pasien asal daerah, yang telah menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pirngadi Medan,” kata Bupati.

Sebelumnya lanjut Bakhtiar, RN diketahui mempunyai riwayat penyakit paru-paru dan sempat diisolasi di RSUD Pandan.

Kemudian, melalui pemeriksaan Rapid Test, RN juga sempat dinyatakan negatif terpapar virus Corona atau Covid-19.

Pasca meninggalnya RN, Bupati menghimbau kepada masyarakat Tapteng, agar menghindari keramaian dan selalu berada di dalam rumah.

“Dilarang berkumpul seperti hajatan dan lainnya. Yang bisa menimbulkan orang banyak. Kiranya harap dimaklumi,” imbuhnya.

Bupati berharap, RN merupakan korban pertama dan yang terakhir di Tapteng.

“Kita sama-sama berdoa, semoga covid-19 tidak ada lagi di kesatuan Negara Indonesia ini,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut Direktur RSUD Pandan Tapteng, dr. Rikky Nelson Harahap meski berstatus PDP, namun berdasarkan hasil pemeriksaan Rapict-test yang dilakukan, RN dinyatakan negatif dari virus Covid-19.

“Kita lakukan pemeriksaan, untuk hasil Rapid test dijumpai non reactive atau negatif. Hasil foto rontgen, pasien punya riwayat penyakit paru,” jelas dr. Rikky.

Sebelumnya, RN dirujuk ke RS Pringadi Medan, setelah sempat dirawat di ruang isolasi RSUD Pandan, Selasa (7/4).

RN diketahui merupakan TKI yang baru tiba dari Malaysia dan berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Kemudian, statusnya ditingkatkan menjadi PDP setelah mengalami gejala mirip pasien Covid-19. (red)

Print Friendly, PDF & Email