kantongberita.com, TAPTENG | LSM RCW (Republik Corruption Watch) menemukan permainan curang pelanggan wifi atau jaringan internet milik perusahaan provider resmi. Modusnya, dengan cara menjadi pelanggan provider resmi dengan memesan kuota besar.
Diam-diam, pelanggan nakal ini kemudian berubah menjadi Reseller, dengan memasarkan kembali kuota internetnya ke rumah-rumah warga dengan tarif sebesar Rp150.000/bulan, tanpa persetujuan provider.
Tarif ini jauh lebih murah dibanding bila berlangganan langsung ke provider aslinya.
Ironisnya menurut Bidang Investigasi LSM RCW Hendri Philip Pakpahan, usaha curang ini diduga dibantu oleh pekerja lapangan provider resmi.
“Seperti di daerah Poriaha, saya melihat sendiri, mereka main malam. Ada petugas berbaju Telkomsel yang memasang jaringan internet ke rumah-rumah warga, yang asal jaringannya dari rumah milik pelanggan yang memesan kuota besar dari Telkomsel. Jelas warga lebih memilih berlangganan dengan provider gelap ini, karena harganya murah,” kata Hendri, Selasa (14/1/2025).
Untuk membantu kelancaran usaha kotor ini, pelanggan nakal ini memanfaatkan tiang lampu jalan dan tiang listrik milik PLN sebagai cantolan kabel penyuplai jaringan.
“Mereka gak punya tiang sendiri. Tiang apa saja yang ada di daerah itu yang mereka pakai. Artinya, mereka hanya bermodalkan berlangganan kuota besar dari Telkomsel yang dibayar perbulan dan kabel,” ungkapnya.
Karena diduga tidak bayar pajak sehingga merugikan terhadap Negara, Hendri berharap pihak provider mengusut temuan ini, hingga melaporkan pelaku ke pihak yang berwajib.
Pihaknya selaku kontrol sosial ditengah-tengah masyarakat kata Hendri siap berkerjasama untuk mengungkap permainan nakal ini.
“Harapan kami, Telkomsel segera menindak usaha Ilegal ini, kita siap bekerjasama bila dibutuhkan. Karena, selain di Poriaha, masih ada lagi provider gelap lainnya. Kita siap buka semua,” pungkasnya.
Diketahui, menjadi “Reseller Gelap” merupakan bisnis yang sangat menggiurkan. Dengan hanya bermodalkan berlangganan ke provider resmi, bisa menghasilkan “cuan” yang berlipat ganda.
Untuk menyalurkan kembali jaringan internet, pelanggan nakal hanya membutuhkan sebuah alat bernama “router” yang berfungsi sebagai penghubung antara jaringan luar dengan jaringan luas. Kemudian, mengatur lalu lintas data dan meneruskan paket data ke alamat IP yang dituju.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan dari pihak Telkomsel sebagai provider pemilik jaringan internet yang sah.
Namun, RCW berjanji akan segera melaporkan temuan ini ke pihak Telkomsel. (red)