Kantong Berita, NIAS-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga menggelar panen bersama cabai merah lahan demplot Kelompok Tani Hasaradodo, Desa Somi, Kecamatan Gido, Kabupaten Nias, Selasa (12/9/2023).
Panen di tanah seluas 1 Ha tersebut hadir Manager Unit Pelaksana Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif dan Ekonomi Keuangan Syariah (UPPUKIS) Bank Indonesia Sibolga Yudha Rizkianto Agoes, sekaligus mewakili Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga Yuliansyah Andrias.
Kemudian hadir pula, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Nias, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Camat Gido serta Kepala Desa Somi. Kepala Departemen Diakonia dan Pelmas BNKP Gunung Sitoli, Yayasan Bina Tani dan seluruh anggota Kelompok Tani Hasaradodo.
Yudha Rizkianto Agoes dalam sambutannya menjelaskan sekilas tentang tugas pokok Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga stabilitas rupiah dari sisi barang/jasa.
Hal ini berkaitan dengan pengendalian inflasi, sehingga diperlukan pengembangan klaster pangan dalam mendukung pasokan komoditas volatile food serta peningkatkan kapasitas ekonomi.
“Bank Indonesia bersama pemerintah juga menginisiasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) menjadi komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong peningkatkan produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak nasional,” kata Yudha.
Pada kesempatan tersebut, Bank Indonesia juga mengapreasiasi poktan Hasaradodo yang sudah menerapkan pola tanam yang sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan khususnya cabai merah di Kabupaten Nias.
Bank Indonesia berpesan kepada Poktan Hasaradodo untuk terus mengembangkan budidaya cabai merah, dengan harapan nantinya sebagian besar kebutuhan cabai merah di Kepulauan Nias dipasok dari Poktan Hasaradodo.
Sementara itu, Kepala Dinas PMD Yuwanman Lase mewakili Bupati Nias Yaatulo Gulo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bank Indonesia Sibolga yang sudah membantu mengembangkan cabai merah di Kepulauan Nias. Dia juga meminta kepada Bank Indonesia Sibolga untuk terus melakukan pembinaan terhadap Poktan Hasaradodo.
“Agar dapat mengembangkan budidaya cabai merah pada kelompok tani lainnya sehingga nantinya kebutuhan cabai merah di Kabupaten Nias dapat diatasi. Hal ini merupakan bagian dari usaha kita dalam pengendalian inflasi di daerah ini,” kata Yuwanman Gulo.
Seperti diketahui, pengembangan budidaya cabai merah lahan demplot di kelompok tani Hasaradodo sudah menggunakan Microbacter Alfaafa-11 (MA-11) pada pupuk kompos yang berfungsi untuk mempercepat pengemposan.
Selain itu, MA-11 mengandung bakteri Rhizobium sp yang beraktivitas mengikat nitrogen bebas, sehingga tanaman akan menjadi subur.
Diperkirakan tingkat produksi cabai merah lahan demplot di kelompok tani hasaradodo rata-rata 1 kg sampai 1,2 kg/batang atau 14,4 ton/Ha. (ril/red)