Kantong Berita, SIBOLGA-Es balok, biasanya dipakai sebagai pengawet ikan oleh nelayan saat melaut. Sejatinya, es balok tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.
Karena, selain air yang menjadi bahan baku pembuatan es balok ini yang tidak sesuai standart kesehatan, es balok juga sering ditaruh di lantai dan diangkut dengan menggunakan truck.
Sehingga, sangat memungkinkan kalau banyak bakteri pada es balok tersebut.
Namun di Sibolga, masih ada saja pedagang minuman yang memakai es balok sebagai campuran dagangannya.
Bahkan, beberapa restaurant dan cafe pun masih ada yang menyuguhkan es yang tidak higienis ini kepada para pelanggannya.
Bila ditilik dari harga, tentunya memakai es balok jauh lebih murah ketimbang es batu buatan sendiri.
“Sayapun heran, kok masih memakai es balok. Padahal, kan gak higienis es balok ini. Jangan pedagang cuma cari untung saja. Kesehatan pelanggan juga harus dipikiri,” kata Ingot, warga Sibolga yang mengaku pernah menyaksikan es balok masih dipakai oleh pedagang es pinggir jalan, Minggu (23/8).
Sebagai masyarakat, dia mengaku tidak begitu mengetahui dampak dari mengkonsumsi es balok bagi kesehatan. Namun, pria berkulit hitam manis ini memastikan kalau es balok tidak untuk dikonsumsi.
“Memang, saya bukan ahli kesehatan. Tapi, saya juga tahu kalau es balok bukan untuk dikonsumsi, karena tidak baik untuk kesehatan,” ketusnya.
Ditimpali rekannya, Martin yang meminta Pemerintah Daerah agar segera merazia rumah makan dan cafe yang masih menyuguhkan es balok untuk dikonsumsi.
“Tolong pak Walikota dirazia rumah makan, restaurant, cafe dan pedagang es pinggir jalan yang masih menggunakan es balok untuk campuran minuman. Es batu buatan sendiri saja, kalau airnya gak dimasak, tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Apalagi es balok, yang biasa dipakai untuk pengawet ikan,” kata Martin.
Tak hanya itu, Pemerintah juga disarankan untuk mensosialisasikan tentang dampak kesehatan dari mengkonsumsi es balok kepada masyarakat.
“Saya kayaknya belum pernah mendengar, ada sosialisasi tentang bahaya mengkonsumsi es balok ini. Kalau bisa, disosialisasikan lah, supaya masyarakat mengerti, kalau es balok itu gak bisa dikonsumsi,” pungkasnya. (jul/kb)