Kantong Berita, SIBOLGA – Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani, menghadiri Musyawarah DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Sibolga di Ball Room Hotel Wisata Indah Sibolga pada Kamis (25/11/2021).
Bupati diberi kesempatan untuk membuka Musyawarah yang dihadiri oleh Ketua HNSI Sumatera Utara, Zulfahri Siagian, dan Wakil Wali Kota Sibolga, Pantas Lumban Tobing, secara resmi.
Dalam pidatonya, Bupati mengajak masyarakat untuk bersama-sama menghapus praktik perjudian di Kota Sibolga, khususnya perjudian tembak ikan yang sebelumnya marak di jalan Ahmad Yani Sibolga.
Menurut Bakhtiar, dampak dari perjudian sangat merugikan, mulai dari terjadinya perceraian hingga anak-anak yang terlantar.
Bupati yang berusia 37 tahun juga berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana perjudian menyebabkan konflik dalam sebuah keluarga. Ia menyaksikan sendiri bagaimana seorang suami dan istri bertengkar karena suami menghabiskan pendapatannya dalam perjudian. Akibatnya, istri dan anak-anak di rumah terpaksa menderita.
“Saya menyaksikan langsung seorang istri datang mencari suaminya ke pelabuhan. Suaminya adalah seorang pelaut. Setelah berbulan-bulan mencari rezeki di laut, ternyata semua hasil kerjanya habis digunakan untuk berjudi. Sang istri kemudian menemukan suaminya di tempat perjudian itu, dengan alasan bahwa dia belum pulang dari laut,” kata Bupati.
Bagi Bakhtiar, sebelum meninggalkan jabatannya sebagai Bupati, ia berkomitmen untuk meninggalkan dampak positif bagi masyarakat Sibolga-Tapanuli Tengah.
Sebagai warga asli Tapanuli Tengah yang wilayahnya tak terpisahkan dengan Kota Sibolga, Bakhtiar tidak ingin melihat kedua wilayah tersebut hancur karena praktik perjudian.
“Ini demi kebaikan Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah. Saya ingin meninggalkan jejak positif di sini sebelum saya meninggalkan jabatan. Wali Kota dan saya lahir dan besar di sini. Bahkan setelah kami selesai dengan jabatan, kami akan tetap berada di sini,” tegasnya.
Bupati juga mengajak para tokoh agama untuk menyuarakan penolakan terhadap perjudian dalam setiap ceramahnya.
Selain itu, kepada pihak penegak hukum, Bakhtiar meminta mereka untuk serius dalam memberantas praktik perjudian yang semakin meresahkan.
“Saya meminta kepada polisi untuk menutup semua tempat perjudian dengan tegas,” tegas Bupati.
Menurut Kapolres Sibolga AKBP Taryono, judi tembak ikan di Kota Sibolga sudah tidak ada lagi. Selain itu, pihak kepolisian juga telah berhasil menangkap para pelaku perjudian lainnya.