kantongberita.com, TAPTENG | Menjelang Pilkada 2024, intens berita hoax yang sengaja dilontarkan untuk menyerang Bupati Tapteng periode 2017-2022 Bakhtiar Ahmad Sibarani.
Salah satunya tentang Eks Rumah Sakit (RS) Barus, yang kini berganti nama menjadi Puskesmas Kade Tigo Barus.
Dihadapan ribuan masyarakat yang hadir pada perayaan ulang tahunnya yang ke-40 di Pandan, Sabtu (2/11/2024) malam, Bakhtiar menegaskan bahwa tidak pernah ada Rumah Sakit di Barus. Karena, izin dari bangunan yang pernah ditujukan menjadi Rumah Sakit tersebut tidak pernah ada.
Diketahui, bangunan eks Rumah Sakit Barus dibangun di era Bupati Bonaran Situmeang. Setelah Bakhtiar memimpin, Rumah Sakit yang berdiri di kampung halamannya tersebut kemudian dirubah menjadi Puskesmas Kade Tigo Barus.
Bakhtiar menegaskan kepada para oknum penebar berita hoax tersebut, bahwa dirinya adalah putra daerah Tapteng yang lahir di Barus.
Tentunya, Bakhtiar lebih tahu tentang kampung halamannya daripada orang-orang yang dia sebut sebagai “pendatang” tersebut.
“Saya lahir di Barus, itu kampung halaman saya. Sudah barang tentu saya lebih tahu kampung halaman saya daripada mereka para pendatang,” kata Bakhtiar.
Untuk meluruskan informasi miring tersebut, politisi muda ini kemudian menjelaskan sekilas alasan eks Rumah Sakit Barus berubah nama menjadi Puskesmas Kade Tigo Barus.
Katanya, selain tidak mempunyai izin sebagai Rumah Sakit, kondisi bangunan eks Rumah Sakit tersebut saat pertama kali dia menjabat Bupati sangat memprihatinkan. Sehingga tidak layak disebut Rumah Sakit.
Dia juga menyesalkan pernyataan orang-orang yang dia sebut sebagai “pendatang yang baru tiba di Tapteng” tersebut, yang seolah-olah mengetahui, padahal hanya berlagak seperti memahami.
Bakhtiar juga menyindir seseorang yang pernah menjadi pejabat selama 10 tahun di Ibu Kota Jakarta. Dimana selama menjabat oknum tersebut tidak pernah hadir dan memperhatikan Tapteng. Namun, oknum tersebut tiba-tiba muncul dan berlagak paling peduli dengan Tapteng, dengan menebarkan berita-berita miring yang menyerang dirinya saat menjabat Bupati Tapteng.
“Kalo muko buruk, jangan utak juo buruk. Makanya selama menjabat selama 10 tahun, sekali-sekali jalan-jalan ke Tapteng, biar tahu. Waktu saya Bupati, disitu hanya ada pamplet (papan nama) rumah sakit Barus, tapi isinya kosong, sengnya rusak semua,” kata Bakhtiar.
Tak hanya itu, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi hoax yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, Bakhtiar kemudian menjelaskan, kalau luas lahan yang dihibahkan untuk mendirikan eks Rumah Sakit Barus, tidak layak, hanya 1/2 hektare.
Meski demikian, karena kecintaannya terhadap kampung halamannya Barus, Bakhtiar kemudian menyulap Eks Rumah Sakit tersebut menjadi Puskesmas dengan fasilitas lengkap dan memadai.
“Luas tanahnya pun gak memadai menjadi rumah sakit, hanya dihibahkan 1/2 hektare aja. Makanya saat saya jadi bupati saya rubah menjadi puskesmas Kade Tigo. Tanya dia, 10 tahun menjabat apa yang dilakukan di Tapteng,” ketus Bakhtiar dengan nada kesal terhadap orang-orang yang disebutnya sebagai “pendatang”, yang tidak memahami tentang kampung halamannya Tapteng.
Diketahui, saat ini Bakhtiar tidak ikut sebagai kontestan dalam Pilkada Tapteng 2024. Dia berperan sebagai pendukung penuh pasangan KEDAN (Kiyedi-Darwin). Serangan berupa berita hoax tersebut diduga sengaja dilontarkan untuk menurunkan elektabilitas pasangan nomor urut 1, Khairul Kiyedi Pasaribu dan Darwin Sitompul.
Meski banyak diserang informasi hoax, Bakhtiar yakin pasangan putra daerah tersebut yang paling mampu melanjutkan pembangunan kampung halamannya, yang pernah dia kerjakan selama 1 periode sebagai Bupati Tapteng. (red)