MARI KITA SAMBUT HARI YANG FITRI INI DENGAN PENUH KEGEMBIRAAN DAN RASA SYUKUR - SEGENAP KRU KANTONGBERITA.COM MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H/2024 banner 325x300

banner 325x300

Kapal WJL Ogah Sandar di Pelabuhan ASP; Alasan, Asuransi Tak Mau Klaim

Kantong Berita, SIBOLGA-Pelabuhan Angkutan Sungai dan Penyeberangan (ASP) Sibolga saat ini mengalami penurunan aktivitas yang signifikan, dengan sedikitnya kapal penyeberangan yang bersedia berlabuh di sana.

Sebagai akibatnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pelabuhan ini mengalami penurunan drastis pada tahun 2020, berbeda dengan capaian target yang biasanya tercapai pada tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sibolga, Marajahan Sitorus, mengakui bahwa penurunan PAD tidak hanya disebabkan oleh pandemi COVID-19, tetapi juga karena hanya ada satu kapal, yakni KMP Belanak milik PT ASDP, yang rutin berlabuh di ASP.

Di samping itu, kapal milik PT WJL, perusahaan transportasi laut terbesar di Kota Sibolga, tidak tertarik untuk berlabuh di pelabuhan yang dikelola oleh pemerintah daerah. Mereka lebih memilih berlabuh di Pelabuhan Pelindo atau Pelabuhan Sambas.

Target PAD Pelabuhan ASP hingga tahun 2019 adalah Rp1 miliar, dengan pencapaian sebesar 101%. Namun, akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020, target tersebut turun 20% menjadi Rp848.360.000, dengan pencapaian hanya 60% atau sekitar Rp513.521.000.

Dalam menjelaskan situasi ini, Marajahan Sitorus menyebut bahwa salah satu alasan penurunan tersebut adalah pandemi COVID-19 dan pergeseran jadwal kapal WJL. Kapal tersebut seharusnya bersandar di ASP dengan tujuan Pelabuhan Teluk Dalam, tetapi sejak tahun 2020, hanya KMP Ono Niha dan KMP Belanak yang bersandar di sana, dengan kapasitas yang terbatas.

Dinas Perhubungan tidak tinggal diam menghadapi situasi ini dan telah mengajukan pertanyaan kepada PT WJL mengenai alasan mereka tidak bersedia bersandar di Pelabuhan ASP.

Melalui perwakilan perusahaan, PT WJL mengklaim bahwa pihak Jasa Raharja tidak akan mengklaim asuransi jika kapal bersandar di Pelabuhan ASP, karena kapasitas ASP tidak mencukupi untuk menampung kapal dengan berat GT di atas 2000 GT.

General Manager PT WJL, Yon Marbun, tidak bersedia memberikan komentar mengenai hal ini ketika dihubungi melalui telepon atau pesan WhatsApp.