kantongberita.com, TOBA | Bank Indonesia (BI) Sibolga bersama Wakil Bupati Kabupaten Toba Audi Murphy O. Sitorus, panen padi varietas unggul Gamagora di Desa Baruara, Kabupaten Toba, Kamis (5/6/2025).
Menurut Kepala Perwakilan BI Sibolga Riza Putera, hasil panen perdana varietas Gamagora di demplot seluas 2 Hektar tersebut mencapai 6,3 ton per hektare.
Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Mengingat, kondisi serangan hama wereng dan kresek yang selama ini melanda Desa Baruara.
Bila dibandingkan dengan varietas padi lain di lokasi yang sama, hasil dari varietas Gamagora lebih tinggi. Tercatat, varietas padi lain hanya mampu menghasilkan 4,9 ton per hektare, dalam kondisi serangan hama yang sama.
Diketahui bahwa pengembangan varietas unggul Gamagora merupakan tindaklanjut studi banding Tim TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Sumatera Utara ke Nusa Tenggara Barat.
Dimana petani berhasil meningkatkan produktivitas hingga lebih dari 10 ton per hektare.
“Varietas Gamagora hasil riset Universitas Gajah Mada ini memiliki keunggulan signifikan. Melalui studi banding ke NTB, kami melihat potensi besar mengaplikasikan varietas ini di Sumatera Utara, khususnya wilayah kerja BI Sibolga,” kata Riza Putera.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Toba Audi Murphy O. Sitorus, mengapresiasi tinggi dukungan program ketahanan pangan Bank Indonesia Sibolga tersebut melalui replikasi best practices varietas unggul Gamagora, yang menerapkan sistem pertanian organik menggunakan Humid Acid, Pupuk Organik Cair, dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
“Dengan demikian, inovasi yang telah diterapkan sangat menggembirakan dan diharapkan dapat dilanjutkan serta direplikasi kelompok tani lainnya di Kabupaten Toba sebagai langkah konkret mendukung ketahanan pangan daerah,” kata Bupati Toba.
Ketua Gapoktan Tani Maju Ronal Tambunan juga menyampaikan apresiasi yang sama.
Dia menjelaskan, bahwa hasil yang memuaskan ini mendorong semangat kelompok tani untuk terus melakukan penanaman padi Gamagora musim kedua dan seterusnya.
Kegiatan panen bersama ini menjadi wujud nyata pembinaan BI Sibolga terhadap Gapoktan Tani Maju sejak 2023 melalui berbagai program capacity building, pelatihan petani, serta pengembangan mindset pengusaha tani.
Program pembinaan mencakup penyediaan fasilitas sarana prasarana pendukung pertanian hingga diversifikasi usaha melalui pengembangan produk turunan dan kemitraan dengan agro industri.
“Kami berharap dapat menjadi penangkar bibit Gamagora untuk membantu petani lain di wilayah ini,” ujar Ronal.
Program implementasi demplot padi Gamagora menunjukkan hasil positif dengan berbagai keunggulan, yakni umur panen 95 Hari Setelah Tanam (HST), produktivitas mencapai 6,8 ton per hektare, potensi anak 35-47 per rumpun, efisiensi biaya produksi Rp10,5 juta per hektare, dan tahan terhadap serangan hama penyakit.
BI Sibolga berkomitmen melakukan replikasi penanaman varietas unggul Gamagora ke daerah lain di wilayah kerja BI Sibolga, sejalan dengan upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
Kegiatan panen bersama ini menjadi bukti kolaborasi multi-pihak khususnya antara Bank Indonesia Sibolga bersama Pemerintah Daerah dalam mendukung pengembangan sektor pertanian yang produktif dan berkelanjutan melalui demplot padi Gamagora di Gapoktan Maju Tani desa Baruara Kabupaten Toba. (ril/red)