kantongberita.com, TAPTENG | Pembuatan peta tapal batas desa di Kabupaten Tapanuli Tengah dibandrol Rp15 juta per Kepala Desa.
Harga yang dibebankan kepada 159 Kepala Desa ini dinilai terlalu mahal. Pasalnya, peta yang diperoleh masing-masing desa hanya berupa lembaran material berbahan spanduk atau banner berukuran 1 m X 1 m.
“Itulah petanya, Rp15 juta kami bayar itu,” kata salah seorang Kepala Desa sambil menunjuk ke sebuah peta tapal batas yang digantung di dinding kantor desa, Jumat (17/1/2025).
Menurut pengakuan Kepala Desa, pembuatan peta tapal batas desa ini terjadi pada tahun 2023. Dimana, uang Rp15 juta tersebut mereka serahkan kepada seseorang bernama Yunus, yang mereka ketahui sebagai rekanan pembuatan peta tapal batas desa tersebut di kantor dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tapteng.
“Diserahkan oleh Bendahara di Kantor PMD kepada si Yunus. Itulah rekanannya,” ungkap Kepala Desa.
##Hingga Kini Patok Tapal Batas Belum Dipasang##
Meski telah membayar uang pembuatan peta tapal batas sebesar Rp15 juta, namun pihak rekanan belum juga menyelesaikan tanggungjawabnya.
Yang mana kata Kepala Desa, hingga kini, patok tapal batas yang membatasi desa dengan desa lainnya, yang harusnya dipasang mengelilingi desa, belum juga pasang oleh pihak rekanan.
“Harusnya sudah dipasang keliling, dipatok di beberapa titik. Tapi sampai sekarang patoknya belum dipasang juga. Kata orang PMD, sabar,” kata seorang Kepala Desa yang tak ingin namanya disebutkan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan dari Yunus, yang disebut-sebut sebagai rekanan pembuatan peta tapal batas desa se-Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2023 lalu.
Nomor Handphone yang dicoba dihubungi belum menerima panggilan wartawan. Begitu juga dengan pesan singkat lewat layanan WhatsApp, belum dibalas. (red)