kantongberita.com, TAPTENG| Sugeng Riyanta akhirnya menanggapi postingan akun Facebook “Anaktapteng Doau”, yang meragukan netralitasnya sebagai Pj Bupati Tapteng.
Dia membantah apa yang dituding oleh pemilik akun tersebut tentang dirinya, dan menyebut kalau postingan tersebut sebagai fitnah, yang menurutnya merupakan hal biasa dan sudah diprediksi olehnya.
“Itu tidak benar dan merupakan fitnah. Fitnah ini hal biasa dan sudah saya prediksi sebelumnya, hal yang lumrah sebagai sebuah risiko dari pilihan kebijakan saya sebagai Pj. Bupati Tapteng,” kata Pj Bupati lewat pesan singkat WhatsApp, Selasa (30/1/2024).
Menurut Sugeng, postingan yang menurutnya sebuah fitnah tersebut merupakan konsekuensi dari kebijakan yang dia lakukan dalam memimpin Tapteng, yang membuat marah para oknum yang tidak menyukai dirinya.
“Pasti kebijakan & keputusan saya disamping membahagiakan sebagian warga Tapteng, juga pasti membuat marah dan tidak suka pihak yang merasa dirugikan. Postingan fb dari akun tidak jelas itu jelas mewakili perasaan pihak yang merasa dirugikan dari kebijakan dan keputusan saya,” ungkapnya.
Wakajati Bangka Belitung ini juga menyebut kalau postingan tersebut belum seberapa, bila dibandingkan fitnah yang pernah diterima oleh Nabi Muhammad saat berjuang membebaskan kota Makkah dari jaman kegelapan era jahiliyah.
“Dibandingkan dengan fitnah dan serangan yang ditujukan kepada Rosulallah Muhammad SAW saat berjuang membebaskan kota Makkah dari jaman kegelapan era jahiliyah, fitnah yang ditujukan pada saya ini mah enteng dan kecil banget. Jadi terserah masyarakat saja yang menilai, masyarakat sudah pintar dan bijaksana kok. Its simple that, ok,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah postingan di media sosial Facebook menarik perhatian netizen khususnya di sekitar Sibolga-Tapteng.
Tulisan tersebut berisi mengenai Wakajati Bangka Belitung, Sugeng Riyanta, yang kini menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Tapteng.
Diketahui, pasca menjabat Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta selain menekankan netralitas ASN menjelang Pemilu, dia juga gencar menekankan perbaikan birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah. Terlebih pada penggunaan anggaran.
Namun hal itu diragukan oleh pemilik akun. Diawal tulisannya, akun “Anaktapteng Doau” mempertanyakan siapa sebenarnya Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta. Tak tanggung-tanggung, pemilik akun menyebut Sugeng datang ke Tapteng hanya ingin mengumpulkan isi tas. Dan hal ini tidak sesuai dengan Netralitas dan perbaikan birokrasi yang digaung-gaungkannya.
Postingan tersebut juga menceritakan saat Sugeng menjadi Aspidsus di Riau yang pernah menangani sebuah kasus dugaan Korupsi di Kabupaten Pelalawan.
Kasus tersebut katanya mirip dengan kasus Biaya Operasional Kesehatan (BOK) yang kini lagi hangat dibahas di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Pada kasus tersebut, Sugeng dituding mengumpulkan uang dari para ASN yang terlibat, melalui seorang Jaksa yang menjadi kaki tangannya, agar tidak ditetapkan menjadi tersangka.
Setelah uang diberikan, Sugeng disebutkan kembali memainkan kasus tersebut melalui oknum LSM. Dan saat itu, Bupati Pelalawan sempat komplin kepada Sugeng.
Kisah di Kabupaten Pelalawan tersebut menurut pemilik akun juga terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang kini dipimpin oleh Sugeng. Hal itu dilakukan oleh Sugeng menurutnya, ada kaitannya dengan dukung mendukung Paslon Capres. Termasuk, perombakan pejabat Pemkab Tapteng yang baru-baru ini dilakukan Sugeng.
Begini tulisan yang di-posting oleh pemilik akun Anaktapteng Doau:
“Apa Tujuan dan Siapa Sebenarnya PJ. Bupati Tapteng Sugeng Rianta?
PJ. Bupati sugeng riyanta, datang ke tapanuli tengah bergaya malaikat yg turun dari surga, cerita netralitas padahal ingin mengumpulkan isi tas, ada peristiwa ketika menjadi Aspidsus Kejati Riau pernah memeriksa kasus di kabupaten pelalawan, membuat seperti kejadian BOK di kabupaten tapanuli tengah, tapi pada akhirnya mengumpulkan uang, melalui seorang jaksa yg menjadi kak tangannya, sampai dia tega orang-orang pegawai disana menggadaikan SK untuk memberi uang agar jangan jadi tersangka. Namun setelah uang terkumpul, sugeng sengaja menyuruh LSM Disana demo dengan memberikan data ke LSM, konon kabarnya bupati pelalawan saat itu komplen dan langsung menghubungi sugeng, kok data seperti itu bisa bocor kemana mana, kok pak sugeng tega, padahal bapak Sudah terima, begitulah kira-kira perkataan mereka saat itu. Konon kabarnya pak sugeng mengumpulkan uang melalui seorang jaksa kepercayaannya bernama lexsi. Jadi gak usah bingung, memang kalau banyak masalah muncul ke LSM dan Seketika langsung tau group FB itu. Yakinlah sugeng sendiri yg buat, karna itu kebiasaannya, mengorbankan orang lain untuk Kepentigan nya.
Sugeng Riyanta juga pernah bermasalah ketika diangkat menjadi Kajari Jakarta Pusat.
Pak sugeng tau PT. Yatnosons ,bapak kenal dengan seorang perempuan bernama TENI?
Cukup pak sugeng dan buk sugeng yang jawab dalam hati š
Kini setelah menjadi PJ. Bupati Tapteng Sugeng Riyanta, dengan bujuk rayu dan tekanan yang dibuat kepada kepala puskesmas dan kepala desa yang di injak harga dirinya, untuk menjerumuskan kedalam penjara.
Selalu menyampaikan untuk netral, padahal PJ. Bupati menjadi tim sukses partai golkar, apakah pak sugeng mau jadi tim sukses golkar? Sampaikan jangan malu, Pak sugeng juga lagi menyusun Kabag ULP, menempatkan kakaknya Ardi Harahap ,Ardi Harahap adalah ajudanmu saat ini, yang bertujuan untuk mengurus proyek PT. ANRA milik wakil ketua DPRD Tapteng Partai Golkar Agus Fitriadi panggabean, semua orang tau agus gak pernah masuk kantor dulunya dan hanya makan gaji buta, disuruh pidato pun tak bisa, hanya menipu dan mengolah kerjaan nya, nama istrinya sering dipanggil nona, kerja nya suka sama pria ganteng dan gagah, konon dulu mau bercerai sama suami nya, inilah fakta biar mas sugeng rinata tau.
Begitu kepling mau demo karna mas berhentikan sesuka mas saja, supaya seolah olah mas dibela pegawai seperti silisna, yang besok mas lantik jadi pejabat dirumah sakit umum daerah pandan, mas sugeng perintahkan Plh. Sekda untuk membuat dukungan dari seluruh ASN dan kepala desa. Untuk demo kerumah dinas agar seolah olah mas sugeng dicintai mereka.
Sadarkah kita Dia bukan dipilih oleh rakyat dan dia bukan orang tapteng, tapi tetap ngotot dengan tipu daya agar memaksa untuk membuat dukungan agar di tetap menjadi PJ. Bupati, “padahal dia mau di evaluasi”.
Bergaya menebar berita seolah setelah PJ. Bupati akan menjadi Kajati Sumut, agar org ikut ke maunnya, mohon maaf pak sugeng kami tidak sebodoh itu.
Mengarang cerita kemana-mana seakan-akan dia mendukung 02, padahal dia sudah bersumpah sama ketua DPRD bahwa 01 pilihan dia dan keluarganya ,Ini manusia yang gak bisa di percaya.
Lihatlah PNS yang mendukung dia hanya Lisna Panjaitan, di group OPD dia mengirimkan Video Silisna untuk mendapat dukungan dan imbalannya besok Silisna dilantik menjadi kassubag program di rumah sakit, segitu kemampuanmu pak Sugeng?
Padahal silisna ini meninggalkan suaminya untuk merebut suami orang lain demi jabatan dan suami nya juga meninggalkan istrinya, besok juga mas lantik herizon siregar mantan kabag ULP padahal bermasalah menghamilkan seorang pegawai sampai melahirkan padahal beda agama, gaya mas bicara laksana surga, tapi perbuatan mas tidak sama adengan perkataan mas.
Kami tau kapus sijukang diperiksa karna tetap memotong BOK, apakah sadar pak sugeng gak takut dosa? Berarti bukan kadisnya yang durjana, tapi memag sebagian kapus itu yang hina.
Makanya jangan asal bicara, katanya tau agama. Kalau kapus sijukang sampai sekarang memotong BOK, apakah bapak mau disalahkan karnanya? Seperti bapak mengarahkan kemantan bupati sebelumnya? Makanya jangan asal bicara, ingat dosa, sesuaikan gaya bicara dan kenyataannya.
Kalau pak PJ ada dendam dengan mantan pimpinan bapak disana, jangan bapak buat kami jadi kambing hitam agar memuaskan dendam bapak.
Catatan untuk teman-teman yang ingin berdemonstrasi, tolong jangan demo, untuk tidak melaksanakan demo. Karena ada indikasi penjaga keamanan akan menciptakan situasi agar terjadi kerusuhan, biar kalian yang demo di buat kambing hitam. Sudah, sabar kawan-kawan. Kita akan susun kekuatan setelah pemilu, karena setelah pemilu pak sugeng tidak akan di acuhkan lagi.
Wahai para OPD, Camat, Lurah, Kepala Desa dan Seluruh Aparatnya, Tokoh Masyarakat semua, selesai pemilu kita akan bergerak bersama, 10 ribu akan bergerak dari seluruh Tapanuli Tengah, kita akan buat demo di 20 kecamatan di seluruh kabupaten tapanuli tengah ,kita tahan emosi semua, kita fokus sukseskan pemilu berjalan sesuai ketentuannya.
Kepada para Kepala Puskesmas, kalian sebagian bisa mengkuliahkan anak kalian menjadi dokter, punya rumah mewah, kalian makan keringat pegawaimu, tapi pejabat lama yang disalahkan. Kepada Kepala Desa yang bekerja asal-asalan, harta kalian bertambah, pejabat yang lama disalahkan. Seolah olah kalian ada kasih apa-apa ke dia, wahai kepala desa tanyak hatimu, pernah kau kasih uang ke pejabat lama? Tapi dia tetap selalu membela kalian, dia gak mau harga diri kalian di injak-injak. Dia selalu menerima hinaan padahal itu perbuatan kalian, tapi dia gak pernah menyalahkan kalian. Teruntuk inspektorat bapak jangan mau di peralat PJ bupati, sampai sekarang bapak terus memeriksa, memaksa membuat pernyataan banyak pegawai, kepala desa, ingat kamu anak tapanuli tengah, kamu tak sadar sekarang kau di ujung masalah, karna kamu terlalu cinta jabatanmu hingga kau tak tau malu, ingat maslah BOK sudah ditangani APH baik jaksa maupun polisi, apakah kau gak sadar sampai sekarang bersama auditormu masih memeriksa dan membuat pernyatan yg belum tentu kebenarannya, ingat kamu dan auditormu bisa jadi bermasalah, kamu tau kenapakan, kamu tidak menghargai APH, seolah-olah kamu lebih hebat dari APH dan kamu bisa dikenakan hukuman dari itu semua, kalian di inspektoratkan tau mempengaruhi saksi yg sedang diproses APH apa akibatnya? Ini hanya sampai tgl 14 Februari, tahu dirilah, sadar diri lah. Terkhusus untuk mas sugeng catat, Kami dukung netralitas, tapi bukan hanya ucapan saja bapak juga harus netral, kalau bapak tidak netral kami pasti akan bergerak,” tulis pemilik akun Anaktapteng Doau.
Namun, belum diketahui pasti kebenaran informasi yang disampaikan oleh akun “Anaktapteng Doau” tersebut.
Ketika hal itu dikonfirmasi kepada Sugeng lewat telepon selularnya, belum ada jawaban. Namun, wartawan akan terus melakukan upaya konfirmasi untuk perimbangan berita. (red)