Image Grid
banner 685x374
banner 685x374
banner 685x374

Cerita Wali Kota Syukri Saat Masuk AKMIL | Berpakaian Loreng dan Harus Bangun Subuh

Foto : Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik dan Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing mengenakan pakaian loreng Komcad saat mengikuti retreat di AKMIL Magelang.

kantongberita.com, SIBOLGA | Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazry Penarik berbagi cerita pengalamannya saat masuk Akademi Militer (AKMIL), mengenakan pakaian loreng dan dibangunkan subuh dengan menggunakan terompet.

Kisah pria yang akrab disapa Syukri ini bukan sebagai seorang Taruna, melainkan sebagai peserta Retreat Kepala Daerah se-Indonesia yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Sepenggal cerita ini disampaikan oleh Syukri usai menyelesaikan masa Retreatnya bersama Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing.

Banyak pengalaman menarik yang Syukri dapatkan selama seminggu mengikuti kegiatan yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Ditemui di Kantor Wali Kota Sibolga setibanya dari Bandara Silangit Kabupaten Tapanuli Utara, Syukri menceritakan pengalamannya di Lembah Tidar AKMIL Magelang.

Pertama kali masuk AKMIL, Syukri diharuskan mengenakan pakaian loreng mirip TNI. Pakaian loreng yang biasa dikenakan oleh pasukan Komcad atau Komponen Cadangan.

Tak hanya berpakaian ala militer, kehidupan sehari-hari selama mengikuti Retreat juga mirip dengan yang dirasakan oleh para prajurit. Dari mulai bangun subuh pukul 4.30 WIB yang harus dilakukan setiap hari.

Suasana di AKMIL jelas jauh berbeda dengan kehidupan di rumah sendiri. Setiap pagi, ada yang membangunkan dengan lembut. Namun di AKMIL, semua harus dilakukan secara mandiri dan disiplin yang tinggi.

Di AKMIL, Syukri dan ratusan Kepala Daerah lainnya dibangunkan dengan menggunakan terompet, sama seperti yang dilakukan kepada para Taruna AKMIL.

“Yang pastinya disana kita diajarkan disiplin, setengah lima pagi sudah wajib bangun, dengan terompet, yang biasa dilaksanakan di Akademi Militer Magelang itu, begitu juga kami dilaksanakan,” kata Syukri sambil tersenyum mengingat masa-masanya di Magelang, Sabtu (1/3/2025).

Ditengah suasana subuh yang dingin, sudah tidak ada lagi selimut tebal yang membalut, suami dr. Rahma Saena Nasution ini harus berbaris layaknya pasukan militer bersama dengan rekan-rekannya yang lain.

Aktifitas pagi mereka diawali dengan beribadah sesuai kepercayaan masing-masing. Dilanjutkan dengan senam dan bergotong royong.

Kali ini, Syukri harus merasakan hidup tanpa istri dan ajudan, yang selalu membantunya melakukan rutinitas sehari-hari. Di AKMIl, semua harus dia lakukan sendiri.

“Jam setengah lima kita disuruh ibadah bagi yang beragama Muslim untuk Sholat, habis itu kita melaksanakan senam pagi, selesai senam pagi kita melaksanakan bersih-bersih,” kenang mantan Ketua DPRD Sibolga tersebut.

Usai bersih-bersih, pukul 6.30 WIB pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Sibolga ini bersama ratusan Kepala Daerah dari mulai Gubernur, Wali Kota dan Bupati, makan bersama.

Sama seperti Taruna AKMIL pada umumnya, setiap kali makan, baik pagi, siang maupun malam, selalu diawali dengan upacara.

Sebelum menyantap hidangan, Syukri dan para Kepala Daerah lainnya, dengan sikap tegap duduk dibangku ruang makan, menunggu aba-aba lonceng berbunyi.

Lonceng pertama, pertanda mereka harus berdoa terlebih dahulu. Setelah lonceng kedua berbunyi, mereka baru dapat menyantap makanan yang telah disediakan oleh panitia kegiatan.

“Sebagaimana adik-adik taruna di Magelang, begitu jugalah ada upacara makannya. Pakai lonceng pertama baca doa, lonceng kedua dipersilahkan makan. Jadi hal yang luar biasa setelah mengikuti retreat,” tukas Syukri.

Menurut Syukri, awalnya dirinya sempat berpikiran negatif terhadap kegiatan yang dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tersebut.

Setelah menjalaninya selama seminggu, asumsinya berubah 360⁰. Banyak hal yang dia peroleh, baik dari panitia kegiatan maupun dari Kepala Daerah lainnya.

Ketua DPD partai NasDem Kota Sibolga inipun berjanji akan mengimplementasikannya dalam menjalan pemerintahan Kota Sibolga.

“Selama seminggu diberi kesempatan untuk bertukar pikiran dan saling belajar, saling bertanya-tanya bagaimana daerah-daerah ditempat lain, khususnya pulau Jawa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan PAD dan lain sebagainya. Banyak hal-hal yang baik yang bisa dipetik pada saat pelaksanaan retreat selama satu Minggu. Tapi yang pastinya apa yang saya dapat di retreat akan saya aplikasikan bersama Pak Wakil untuk memimpin Kota Sibolga,” pungkas Syukri sembari pamit meninggalkan Kantor Wali Kota Sibolga, mengingat waktu berbuka puasa hari pertama tinggal sebentar lagi.

Tampak Syukri mengendarai mobil pribadinya, menyetir sendiri didampingi istri tercintanya dr. Rahma Saena Nasution. (red)

Image Grid
banner 951x1280
banner 951x1280