kantongberita.com, TAPTENG |
Dandim 0211/TT Letkol Inf Jon Patar Hasudungan Banjarnahor menjadi orang pertama yang memberikan pembekalan kepada 410 siswa-siswi baru SMAN 1 Matauli Pandan, pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Pembinaan Karakter dan Budaya Matauli Siswa Kelas X Angkatan XXXI, Selasa (16/7/2024).
Pada acara yang digelar di gedung Gymnasium SMAN 1 Matauli Pandan tersebut, seluruh siswa-siswi bertepuk tangan saat Letkol Inf Jon Patar Hasudungan Banjarnahor diperkenalkan sebagai alumni angkatan ke 2 SMAN 1 Matauli Pandan.
Adapun pembekalan yang disampaikan oleh Dandim kepada adik-adik juniornya tersebut yakni seputar wawasan kebangsaan dan bela negara bagi generasi muda dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
“Intinya bagaimana kita memandang diri kita, bangsa kita,” kata Dandim.
Pada kesempatan tersebut, putra asli Sibolga ini juga menjelaskan sekilas dampak dari ketidak peduli generasi muda terhadap bangsa. Menurutnya, dapat berakibat hilangnya jati diri, ancaman disintegrasi, melemahnya daya saing dan daya tangkal bangsa. Serta, juga dapat mengakibatkan tujuan dan cita-cita bangsa tidak akan terwujud.
“Persiapkan diri jadi generasi emas 2045 yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, produktif dan inovatif, damai dalam interaksi sosial dan berkarakter kuat. Serta menyehatkan dalam interaksi alam dan berperadaban unggul,” tukasnya.
Usai menyampaikan pembekalan, Dandim membuka sesi tanya jawab dengan para siswa-siswi baru. Tidak hanya terkait tugas dan fungsi TNI AD ditengah-tengah masyarakat, para siswa juga banyak yang menanyakan seputar tips perjuangan seorang Jon Patar Hasudungan Banjarnahor hingga berhasil masuk Akademi Militer pada tahun 2003 lalu.
Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Matauli Pandan Deden Rachmawan dalam laporannya menyampaikan bahwa dari 410 siswa-siswi baru SMAN 1 Matauli Pandan, 155 orang diantaranya merupakan warga Sibolga-Tapteng yang beruntung dapat menikmati fasilitas yang lebih dari sekolah lainnya.
Tak lupa sebelum acara pembekalan dimulai, Deden berpesan kepada para siswa-siswi agar memanfaatkan kegiatan MPLS tersebut untuk menjadikan materi yang disampaikan oleh para narasumber yang memberikan pembekalan, sebagai bahan untuk meraih prestasi yang setinggi-tingginya.
“Tidak semua sekolah berkesempatan didatangi oleh pejabat. Dengar, simak baik-baik, lalu masukkan kedalam pikiran kita,” imbuh Deden. (red)
