Kantong Berita, SIBOLGA-Di Pelabuhan Lama Sibolga, terdapat sebuah dekorasi Letter Neon bertuliskan ‘Sibolga Kota Ikan’ yang semula dijadikan hiasan untuk mempercantik area pariwisata tersebut. Pengunjung seringkali memanfaatkan Letter Neon ini sebagai latar belakang untuk berfoto selfie.
Namun, kondisi Letter Neon tersebut kini menimbulkan keprihatinan karena minimnya pengawasan dari pihak pemerintah. Tidak hanya lampunya yang mati, namun beberapa hurufnya juga sudah hilang.
“Sejak lama lampunya mati, saya tidak tahu penyebabnya. Dan sekarang, ada beberapa huruf yang hilang. Ini menunjukkan kurangnya pengawasan, dimana semuanya menjadi rusak dan hilang,” ujar Martin, salah satu pengunjung lokasi wisata tersebut, pada hari Senin (28/9).
Martin mengakui bahwa masih banyak penduduk Sibolga yang kurang memperhatikan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Namun demikian, ia juga menekankan perlunya perhatian lebih dari pemerintah terhadap pengawasan.
“Memang, masih banyak penduduk yang kurang peduli terhadap fasilitas umum ini. Tindakan nakal seringkali terjadi tanpa memperhitungkan kerusakan yang ditimbulkan. Namun, pemerintah juga harus bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan, sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga fasilitas bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut, Martin menyoroti bahwa pemerintah telah mengenakan retribusi kepada pengunjung yang memasuki area Pelabuhan Lama.
“Setiap pengunjung dikenakan biaya masuk. Ini menunjukkan bahwa sudah ada petugas yang bertugas di sana. Namun jika petugas tersebut tidak memperhatikan fasilitas di dalamnya, apa gunanya memungut biaya masuk?” tegas Martin.
Pendapat Martin didukung oleh Antonius, yang menyoroti tidak hanya Letter Neon yang rusak, tetapi juga banyak fasilitas umum lainnya di area Pelabuhan Lama.
“Bukan hanya Letter Neon yang rusak, bahkan lampu hias di taman juga sudah tidak berfungsi. Tempat wudhu dan kamar mandi umum juga rusak, termasuk shower yang sudah tidak berfungsi,” ungkap Antonius.
Antonius meminta pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap semua fasilitas umum yang dibangun dengan menggunakan dana publik.
“Perhatian harus diberikan bukan hanya untuk Pelabuhan Lama, tetapi untuk semua fasilitas umum. Uang negara yang digunakan untuk pembangunan harus dihargai, dan tidak boleh disia-siakan,” tukasnya. (jul/kb)