kantongberita.com, TAPTENG | Sebuah aksi kriminal dialami oleh Bakhtiar Ahmad Sibarani, mantan Bupati Tapteng periode 2017-2022 di jalan Sibolga-Barus, tepatnya di sekitar Desa Mela, Kecamatan Tapian Nauli Tapteng, Selasa (19/11/2024) sore.
Sekelompok orang tiba-tiba menghadang mobil yang ditumpangi Bakhtiar.
Tak hanya itu, para penghadang juga membawa benda keras, yang kemudian memaksa Bakhtiar untuk keluar dari mobilnya.
Dikutip dari video yang beredar di media sosial Facebook, tampak para ajudan yang melihat kejadian tersebut kemudian keluar dan berusaha melindungi Bakhtiar. Namun, kelompok yang bringas tersebutpun memukuli para ajudan Bakhtiar hingga luka-luka.
Bakhtiar Ahmad Sibarani, dalam keterangan persnya menyebut kericuhan yang terjadi di jalan Sibolga-Barus tersebut diduga merupakan sebuah rencana pembunuhan terhadap dirinya, yang dilakukan seseorang berinisial AP dan kelompoknya.
Awal mula kejadian kata Bakhtiar, saat dirinya hendak pulang ke kampung halamannya Barus. Tiba di Desa Mela, mobil yang ditumpanginya dicegat oleh AP dan kelompoknya.
“Kami mau pulang ke Barus, didampingi teman-teman, ada sekitar 3 mobil. Bayangkan ada orang melakukan kejahatan, kalau saya mengatakan itu perencanaan pembunuhan, menurut saya,” kata Bakhtiar dalam keterangan persnya usai kejadian, di posko pemenangan pasangan KEDAN (Kiyedi-Darwin) di Pargodungan Tapteng.
Pelaku menurut Bakhtiar merupakan pendukung pasangan lawan KEDAN. Itu kata Bakhtiar dilihat dari kendaraan pick up yang digunakan para pelaku yang berstiker MAMA (Masinton-Mahmud), serta penyerang yang juga mengenakan atribut bertuliskan Paslon nomor urut 2.
“Massa itu kelompok Pemenangan dari sana, pendukung sebelah sana, itu yang saya lihat dan mobil-mobil nya pun itu, gambar itu,” tukasnya.
Mantan Ketua DPRD Tapteng ini juga memastikan kalau dugaan rencana pembunuhan tersebut telah direncanakan. Hal itu dilihat dari peralatan yang digunakan para pelaku yang sudah dipersiapkan sebelum melakukan penyerangan.
“Serangan membabi buta dari beberapa orang, ada 3 pickup, dihambat dan sudah dipersiapkan alat-alat kekerasan. Bayangkan mereka melakukan sebuah kejahatan tapi di live kan, memvideokan. Kuat dugaan itu sudah direncanakan. Saya tidak mau balas,” ungkap Bakhtiar.
Diantara para pelaku kata Bakhtiar ada beberapa orang yang dia kenal, termasuk AP yang merupakan keluarga dekat mantan Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang.
Pada aksi penyerangan tersebut, Bakhtiar menyebut seorang ajudannya menjadi korban penikaman. Dan dia yakin Polisi akan memproses para pelaku kriminal tersebut.
“Disitu kami jelas melihat ada beberapa nama yang kami kenal. Bahkan, tikam, tikam, bunuh, ada yang bilang, sudah kau tikam. Bahkan anggota saya ada yang kena tikam. Sebab itu tentu kita serahkan kepada pihak Kepolisian untuk memproses secara hukum, kalaupun tadi sempat,” pungkasnya.
Meski mendapat penyerangan, namun Bakhtiar memastikan bahwa pihaknya tidak akan melakukan aksi balasan terhadap kelompok yang diduga sebagai pendukung salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng tersebut.
“Bagi kami sebuah strategi politik dari pihak lawan yang tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Saya sudah sampaikan kepada para pendukung supaya menahan diri. Saya tidak akan melakukan pembalasan, karena samalah bodohnya kita dengan mereka yang melakukan kekerasan,” ujar Bakhtiar. (red)