kantongberita.com, SIBOLGA | Sederetan mobil tangki BBM jenis Solar Industri di dermaga Pelabuhan ASP Sibolga masih menjadi bahan perbincangan.
Pasalnya, Sibolga merupakan Kota kecil yang memiliki Fuel Terminal sendiri. Hal itu kemudian menimbulkan pertanyaan, kenapa harus mendatangkan BBM dari Medan.
Karena, dengan mendatangkan BBM dari Medan untuk memenuhi kebutuhan di daerah Tapanuli-Nias tentu memerlukan biaya angkut yang cukup besar, ketimbang lewat Fuel Sibolga.
Untuk menjawab keraguan tersebut, wartawan mencoba mengonfirmasi pihak SBM Industri Pertamina Ahmad Farki lewat telepon selular.
Farki membenarkan bahwa mobil tangki tersebut merupakan milik PT. CBF atau Citra Bintang Familindo, yang akan mengisi kebutuhan solar PT. PLN di Pulau Nias.
“Dicek aja pak dokumennya, kalau lengkap seharusnya tidak ada masalah. Kalau CBF setau saya memang ada kirim bbm untuk kebutuhan PLN di pulau Nias,” kata Farki, Senin (24/6/2024).
Menurutnya, orderan BBM tersebut langsung ke Pertamina tanpa melalui perantaraan pihak ketiga.
“Langsung (order) pak ke Pertamina. Untuk BUMN seharusnya langsung semua ke Pertamina. CBF ini agen dan transportir pak,” terangnya sembari memastikan bahwa BBM yang diangkut 4 mobil tangki tersebut legal, setelah melihat foto dokumen yang dikirimkan wartawan padanya.
Terkait alasan pihak Pertamina harus mendatangkan BBM dari Medan, padahal Sibolga juga punya Fuel atau Depot yang menyediakan BBM jenis Solar industri, Farki menyebut salah satu alasannya bisa dikarenakan faktor perbedaan harga dan ketersediaan barang.
“Tidak ada alasan pak, bebas saja mau ambil dari Depot mana. Banyak alasan, bisa dari ketersediaan barang, harga dll. Tidak menyalahi aturan,” kata Farki sembari menambahkan bahwa setiap angkutan BBM hanya dibekali surat jalan, tanpa dokumen pajak. Karena menurutnya, yang berhak untuk memeriksa pajak yakni pihak Dinas Pendapatan (Dispenda).
Meski demikian, kecurigaan masyarakat terhadap pendistribusian BBM masih terbilang besar. Karena sebelumnya telah pernah terjadi, TNI AL menangkap 5 mobil tangki berlogo Pertamina di Pelabuhan Sambas Sibolga yang hendak menyeberang ke Pulau Nias pada 15 April 2023 yang lalu.
Dari hasil penelusuran pihak Kepolisian setelah dilimpahkan oleh pihak TNI AL, BBM yang diangkut oleh truk bercorak putih biru tersebut ternyata tidak disertai dokumen resmi alias palsu.
Pada kasus tersebut Polisi kemudian menahan 4 orang yang merupakan supir tangki.
Kejadian lainnya, dimana sebuah truk putih biru berlogo Pertamina, terbalik di daerah Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah pada 30 Juni 2022.
Saat dikonfirmasi, pihak Pertamina menyatakan bahwa mobil tangki tersebut bukan milik Pertamina.
“Untuk saat ini yang bisa cek memang dari Pertamina, dengan mencocokkan nomor SO dan LO di dokumen dengan nomor SO dan LO di sistem pertamina,” pungkasnya. (red)