Kantong Berita, SIBOLGA-Setelah Pabrik Es Kristal CV. Usaha Rita 229 membuat Tandon atau Tangki air, ternyata tidak merubah kondisi air PDAM di rumah warga Lingkungan IV, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga Sumatera Utara.
Hingga Jumat (22/5), air di rumah warga masih tetap tidak mengalir pada siang hari. Sama dengan kondisi sebelumnya, mereka terpaksa begadang untuk menampung air setiap harinya.
Seperti yang dialami Eka, warga Gang Oleng yang menyebut air baru mengalir sekira pukul 2.00 WIB dini hari.
“Kondisi air kalau siang mati, malam nya baru hidup, mulai jam 2 pagi sampai jam 4,” kata Eka sambil memperlihatkan kran air di kamar mandi rumahnya yang airnya tidak mengalir.
Ironisnya lagi, meski sudah menampung air sampai pukul 4.00 WIB, namun air yang didapat hanya sekitar 2 ember saja
“Selama penampungan jam 2 sampai jam 4 pagi, hanya dapat 2 ember saja. Padahal bukan nya cukup 2 ember untuk kami pakai,” ungkapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Eka dan suaminya terpaksa beli air dari tetangga.
“Kalau kurang, terpaksalah kami beli (air) dari tetangga. Sama orang itupun kami bayar Rp50 ribu per bulan,” sebut Eka.
Menurutnya, pihak PDAM Tirta Nauli Sibolga sudah datang memeriksa.
Namun, belum ada perubahan terhadap kondisi air dilingkungan mereka.
“Air kami mati sekitar 2 bulan, sampai hari ini, sudah tanggal 22 Mei. Kemarin orang PDAM datang menanya air kami hidup apa nggak. Setelah itu, orang itu mencek, meteran air nya saja yang di buka-bukai. Dan sampai sekarang air kami tetap juga seperti semula,” ketusnya sembari berharap PDAM dapat memberi solusi, agar air mereka bisa mengalir normal.
(Tonton tanggapan warga lingkungan IV)
Kondisi yang sama juga dialami Rusti Halaho, warga Gang Kepo. Dia bahkan menyebut kondisi air di rumahnya semakin parah dalam beberapa hari belakangan.
“Bolak-balik hidup, mati airnya. Makin parah dari sebelum nya,” tukas Rusti.
Diapun mengaku bingung dengan kendala aliran air tersebut.
Padahal, Pabrik Es Kristal yang selama ini disebut sebagai penyebabnya, sudah tidak lagi menarik air langsung melalui pipa PDAM.
“Kalau begitu kamipun gak tahu lagi apa penyebabnya. Semalam lewat juga orang PDAM. Permisi, hanya numpang lewat bukannya memperbaiki,” pungkasnya.
Sebelumnya, warga sempat protes terhadap Pengusaha Pabrik Es Kristal yang berada di jalan KH. Ahmad Dahlan Sibolga.
Warga menuding, penyebab kondisi air di lingkungan IV tidak mengalir normal, sejak Pabrik Es Kristal tersebut dibuka.
Setelah diadakan pertemuan dengan beberapa instansi terkait, termasuk PDAM Tirta Nauli, akhirnya disepakati, pihak Pabrik Es Kristal harus menggunakan Tandon dan dilarang untuk menyedot air menggunakan mesin langsung dari pipa distribusi. Dan pihak pengusahapun menyetujuinya. (jul/kb)