Pj Bupati Tapteng Launching Gerakan Pengukuran, Penimbangan dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita

Foto : Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas Nainggolan menyerahkan piagam penghargaan secara simbolis kepada para tenaga kesehatan (pensiunan PNS) yang berusia 70 tahun ke atas.

Kantong Berita, TAPTENG-Penjabat (Pj) Bupati Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas melaunching gerakan pengukuran, penimbangan dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Bayi dibawah 2 tahun (Baduta) secara serentak se-Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Jumat (5/5/2023).

Pada acara dipusatkan di Halaman Kantor Camat Badiri, Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas menyampaikan terima kasih kepada para Tenaga Kesehatan yang berusia 70 tahun keatas, yang telah memberikan pelayanan kesehatan terbaiknya kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Hari ini adalah hari yang berbahagia bukan karena kita melakukan gerakan aksi pengukuran dan penimbangan, juga pemberian makanan tambahan untuk baduta ini. Namun, ada sebanyak 18 orang para orang tua kita, senior kita selaku tenaga kesehatan pensiunan PNS, yang masih eksis mendampingi kita. Merekalah dulunya yang menggagas bagaimana pola pembangunan kesehatan di Tapanuli Tengah ini. Saya banyak mendengar kisah tentang mereka yang mengabdi tanpa pamrih, serta betul-betul memberikan cinta kasihnya kepada masyarakat, dan puji Tuhan mereka masih ada sampai sekarang. Merekalah para pahlawan medis kita, merekalah yang memberikan jasa kepada Tapanuli Tengah ini,” kata Pj Bupati Tapteng.

Elfin juga menyampaikan permohonan maaf karena telah memberikan apresiasi.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang telah menjaga orang tua kami ini dan ijinkan kami melanjutkan perjuangan orang tua kami,” ungkapnya.

Sekilas, Pj Bupati menjelaskan bahwa launching Gerakan pengukuran, dan penimbangan, serta pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Bayi dibawah dua (2) tahun (Baduta) ini bertujuan agar status Stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah ini tidak tinggi.

“Kegiatan ini kita lakukan agar status Stunting di Tapanuli Tengah ini tidak tinggi dan kita memastikan agar generasi kedepan itu sebagai generasi yang bergizi. Kalau bayi kita tidak bergizi maka dia akan menjadi beban bagi keluarga dan juga beban bagi Negara. Dia menjadi angkatan kerja produktif tetapi sesungguhnya dia tidak produktif dan tidak bisa apa-apa. Dia bisa menjadi sarjana tetapi menjadi sarjana yang tidak inovatif, sarjana yang malas dan ini sudah kita lihat sekarang. Stunting tidak dilihat lagi dari fisik, tetapi kemampuan dia mengelola dirinya, serta kemampuan dan cara dia mengelola cara berpikirnya. Akibat dari stunting yang buruk, maka masa depan bangsa pun akan ikut buruk,” pungkasnya.

Harapannya, para medis dan jajaran tenaga kesehatan, serta instansi terkait agar serius dalam menekan angka stunting ini.

“Kepada yang terkait didalam pemberian makanan tambahan baik untuk bayi maupun untuk anak anak sekolah agar serius dan fokus. Bekerjalah dengan ikhlas, dan berikan kemampuan anda semaksimal mungkin untuk melayani dan mencintai masyakarat. Karena tanpa rasa cinta kepada masyarakat, maka akan sulit untuk melakukan pelayanan yang baik. Cinta adalah warisan yang paling purba yang diberikan Tuhan kepada kita dimuka bumi ini, cinta juga merupakan warisan yang paling tua yang tidak akan pernah mati, nafas kita boleh berhenti tetapi cinta kita tidak akan pernah berhenti, ibarat cinta yang diberikan kepada orang tua kita pada hari ini dan sekarang tetap bersemi. Jikapun kita besok pergi, maka cinta kita kepada anak kita, cinta kita kepada masyakarat dan cinta kita dibidang kesehatan ini, akan tinggal menjadi kenangan. Kami juga berharap, cinta kita kepada generasi kedepan terutama untuk memberikan gizi yang baik ini bisa terus berlanjut kepada generasi-generasi berikutnya dimasa yang akan datang,” harap Elfin.

Kegiatan gerakan pengukuran, penimbangan dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Bayi dibawah dua (2) tahun (Baduta) serentak digelar se-Kabupaten Tapanuli Tengah, yang dirangkai dengan penyerahan piagam penghargaan secara simbolis kepada para tenaga kesehatan (pensiunan PNS) yang berusia 70 tahun ke atas, oleh Pj Bupati Tapanuli Tengah, Elfin Elyas, atas dedikasi dan pelayanan kesehatannya kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah.

Adapun penerima penghargaan tersebut diantaranya :
1. Diana Panggabean (88) dari UPTD Puskesmas Hutabalang;
2. Ria Dame Lumban Tobing (81) dari UPTD Puskesmas Poriaha;
3. Wesley Habayahan (71) dari UPTD Puskesmas Manduamas;
4. Berman Hutagalung (72) dari UPTD Puskesmas Gontingmahe;
5. Asmaria Situmeang (72) dari UPTD Puskesmas Gontingmahe;
6. Nursani Sitompul (72) dari UPTD Puskesmas Pinangsori;
7. Ruben Sinaga (80) dari UPTD Puskesmas Pinangsori;
8. Ratna Juita Sibuea (72) dari UPTD Puskesmas Tukka;
9. Saurma Sibarani (72) dari UPTD Puskesmas Tukka;
10. Nurhani Hutagalung (70) dari UPTD Puskesmas Kolang;
11. Nurhayati Sinaga (71) dari UPTD Puskesmas Kolang;
12. Hj. Siti Aisyah Nasution, Am.Keb (73) dari UPTD Puskesmas Pandan;
13. dr. Arif Simatupang dari UPTD RSUD Pandan;
14. Jihar Saragih (86) dari UPTD Puskesmas Sibabangun;
15. Rengsi br. Hutapea dari UPTD Puskesmas Sibabangun;
16. Budiman Panggabean dari UPTD Puskesmas Sibabangun;
17. Hj. Nurbayah Hutabarat dari UPTD Puskesmas Hutabalang; dan
18. Zainuddin Panggabean dari UPTD Puskesmas Pinangsori.

Hadir pada kegiatan tersebut, Plh Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapteng Drs Herman Suwito MM, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Tapteng Drs. Erwin Marpaung,
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Tapteng Hj Nursyam, SKM, M.Kes bersama Sekretaris Tiurlina Hasmawati Sihite, SP. MM, Kabid Kesmas Winda Darpianur, M.Kep., Ns, Sp. Kep.An, para Kabid dan jajaran.

Kemudian, Kadis Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Tapteng Freddy L. Situmeang, S.Sos, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tapteng, Henry Haluka Sitinjak, Danramil Pinangsori, Kapolsek Pinangsori, Kepala UPT Puskesmas Hutabalang Muhammad Akhyar Nuary, S.Kep Ns.M.K.M, serta para Lurah dan Kepala Desa se- Kecamatan Badiri. (red)