Proyek Dakel Simaremare Diduga Dikerjakan Tanpa Plank; LSM P2I Pantau Proses Pengerjaan

Kantong Berita, SIBOLGA – LSM Pemantau Pembangunan Indonesia (P2I) mengulas pelaksanaan proyek Dana Kelurahan (Dakel) Simaremare pada tahun 2020.

Ada dua kegiatan yang masih dalam tahap pelaksanaan, yaitu pembuatan tutup parit sepanjang 150 meter dengan alokasi anggaran sebesar Rp35.600.000, dan pembangunan perpustakaan di Kantor Kelurahan dengan anggaran sekitar Rp53.400.000.

Menurut hasil penyelidikan LSM P2I, proyek-proyek tersebut diduga tidak menampilkan plank proyek sejak awal di sekitar lokasi pelaksanaan.

Plank proyek adalah sumber informasi penting bagi masyarakat untuk mengetahui sumber dana pembangunan, sehingga masyarakat dapat melakukan pengawasan.

Melalui Sekretarisnya, Coki Manullang, LSM P2I menduga bahwa pihak Kelurahan mungkin berusaha menyembunyikan pengerjaan proyek dari pengawasan masyarakat.

“Kami telah mengawasi pengerjaan proyek ini selama lebih dari seminggu. Awalnya, kami mengira ini adalah proyek swasta, tetapi ternyata proyek Dakel. Karena tidak ada plank proyek, kami dari LSM P2I menjadi curiga apakah pihak kelurahan dan rekanan sengaja tidak memasang plank agar terhindar dari pengawasan masyarakat,” ungkap Coki dalam pernyataannya kepada wartawan pada Selasa (9/9).

Selain itu, pihak LSM juga mencurigai adanya konspirasi antara pihak Kelurahan, rekanan, dan pengawas proyek.

“Mengherankan, kami tidak pernah melihat adanya pengawas selama pelaksanaan proyek. Tidak mengherankan jika kami merasa curiga terhadap proyek Dakel ini,” katanya.

Coki berjanji untuk terus mengawasi proyek Kelurahan tersebut. Jika ditemukan penyimpangan, LSM tidak akan ragu melaporkannya kepada penegak hukum.

“Kami akan terus mengawasi. Kami akan mengumpulkan bukti-bukti. Jika ada penyimpangan, pasti akan kami laporkan kepada penegak hukum. Kami akan menjalankan fungsi kontrol sosial selama pelaksanaan proyek Dakel ini,” tegasnya.

Di sisi lain, Lurah Simaremare, Mahmud Tanjung, menjelaskan melalui telepon selulernya bahwa plank proyek sebenarnya telah dipasang oleh rekanan sejak awal. Namun, seiring berjalannya waktu, plank tersebut rusak atau hilang.

“Pengerjaan pembuatan parit masih dalam proses dan belum selesai. Sedangkan pembangunan perpustakaan di Kantor Kelurahan sudah selesai. Plank proyek sebenarnya telah dipasang oleh rekanan, tetapi mungkin rusak atau hilang sehingga tidak terlihat lagi,” jelas Mahmud, sambil berjanji akan meminta rekanan untuk memasang kembali plank proyek tersebut.