SAR Pertamina : “Jika ditemukan, kita akan minta Depot dan Elnusa tindak tegas”

Foto : Kantor Fuel Terminal Sibolga.

kantongberita.com, SIBOLGA | Menanggapi terkait adanya lokasi yang diduga tempat “kencing” atau menurunkan sebagian muatan oleh sejumlah mobil tangki milik Pertamina di daerah Parsikkaman Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara, Sales Areal Retail (SAR) Sibolga dengan tegas mengatakan, akan meminta pertanggungjawaban pihak Fuel Terminal Sibolga atau yang biasa disebut Depot Pertamina Sibolga dan PT. Elnusa selaku anak perusahaan Pertamina yang membidangi transportasi, bila ditemukan.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SAR Sibolga melalui Ridwan Saleh Siregar, yang menjabat sebagai Checker lewat pesan singkat layanan WhatsApp kepada wartawan, Senin (7/5/2024).

“Kalo dari kita tegas aja sih bang, jika mmg ditemukan adanya pelanggaran dilapangan, maka kita akan minta depot dan elnusa untuk tindak tegas Oknum AMT yang nakal, karna hal tsb juga akan merugikan Lembaga Penyalur kita bang,” tulis Ridwan menjawab konfirmasi wartawan.

Namun terkait pernyataan Ridwan tersebut, belum diperoleh tanggapan dari Fuel Terminal Menager Sibolga atau Kepala Depot Pertamina Sibolga.

Namun melalui seorang TNI AD berpangkat Lettu bernama Aleksander Sitepu yang merupakan BKO dari Mabes TNI untuk Objek Vital Depot Pertamina Sibolga mengatakan akan menyampaikan informasi yang diberikan wartawan kepada Kepala Depot Pertamina Sibolga.

“Nanti akan saya laporkan, kalau katanya saya bisa menjawab, nanti akan saya informasikan. Karena informasi ini akan saya sampaikan keatas dulu,” kata Aleksander ditemui di Kantor Depot Pertamina Sibolga.

Diberitakan sebelumnya, aksi “kencing” dijalan atau mengeluarkan sebagai muatan oleh sejumlah mobil tangki Pertamina masih terjadi di daerah Parsikkaman, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Tampaknya, pihak Pertamina tutup mata terhadap kegiatan ilegal ini. Padahal, pengurangan volume BBM yang diangkut, dilakukan secara terang-terangan di sebuah warung pinggir jalan umum.

Kondisi ini kemudian mendapat tanggapan serius dari Lembaga Pengawas Aset dan Keuangan Negara (LPAKN), yang menduga ada orang dalam yang membackingi kegiatan tersebut.

“Jelas-jelas mobil berhenti di warung itu. Kan ada GPS, kok gak tahu mobil Tangki berhenti disitu, kan aneh. Ngapai mereka selalu berhenti disitu. Jangan-jangan, ada orang dalam yang mengatur ini supaya tidak ditindak,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LPAKN Anton Sardion, Minggu (6/5/2024).

Dia juga menyebut aksi ilegal ini harus menjadi atensi dari pihak Pertamina Pusat. Karena, Pertamina daerah menurut Anton tidak mampu bekerja, melakukan pengawasan terhadap proses pendistribusian BBM ke setiap SPBU.

“Ini akan kita coba sampaikan ke Pertamina pusat. Karena aksi ini sudah lama berlangsung dan tidak pernah ada tindakan sama sekali dari Pertamina daerah,” tukasnya.

Tak hanya pihak Pertamina, Anton juga mendesak pihak Kepolisian untuk menindak aksi ilegal tersebut. Karena selain dapat dikenakan pidana, penimbunan BBM tanpa izin juga sangat berbahaya bagi masyarakat sekitar.

“Sebelum semua BBM curian terkumpul, mereka pastinya menumpuk nya disana. Kemudian diangkut dengan menggunakan mobil untuk dijual kembali. Inikan sangat membahayakan bagi masyarakat sekitar. Jangan sampai terjadi dulu kebakaran, baru Polisi bertindak,” kata Anton.

Menurutnya, ada oknum berbaju loreng yang membackingi kegiatan ilegal tersebut berinisial “Jait”. Harapannya, Polisi dan Pertamina tidak pandang bulu dalam penindakan kegiatan yang melanggar hukum.

“Jangan karena ada aparat yang membackingi, jadi dibiarkan. Semua orang sama di mata hukum,” tegasnya. (red)