Tak Ada Layanan Minum Gratis Bagi Pasien di RSU FL. Tobing

Kantong Berita, SIBOLGA-Rumah Sakit Umum DR. Ferdinand Lumban Tobing merupakan rumah sakit kebanggaan masyarakat Kota Sibolga. Karena rumah sakit ini memiliki peralatan medis terlengkap dibandingkan rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Kota Sibolga.

Namun sayang, kondisi tersebut tidak sejalan dengan pelayanan yang diperoleh pasien dan keluarga. Salahsatu diantaranya, di rumah sakit plat merah ini tidak ada layanan minum gratis bagi pasien dan keluarga.

Aturan ini tidak hanya dirasakan oleh pasien yang dirawat di ruang kelas ekonomi, melainkan juga dirasakan oleh penghuni kelas VIP atau ruang Rafflesia.

Bila dilihat dari fasilitas yang ada di ruang ruang Rafflesia, selain AC dan Kulkas, di ruangan ini juga disediakan Dispenser air. Namun sayang, tak ada air minum gratis yang tersedia.

Penghuni ruangan diharuskan memesan air dengan biaya sendiri melalui petugas medis rumah sakit.

“Mau minum air putih aja susah. Berapakah harga air galon, paling Rp5000 pergalon. Sudah hampir 2 malam disini, tapi air minum tetap gak ada. Kalaupun harus bayar, ya biarlah, daripada kehausan. Tapi ini, sudah dipesan dari tadi, alasannya tukang antar airnya belum datang,” kata Wanda, salah seorang pengunjung rumah sakit yang menyayangkan pelayanan rumah sakit FL. Tobing Sibolga.

Sekilas pria ini membandingkan pelayanan rumah sakit FL. Tobing dengan rumah sakit lainnya yang ada di Kota Sibolga, yang menyediakan air minum gratis bagi pasien.

Dan menurutnya hal inilah yang menjadi salahsatu alasan masyarakat lebih memilih berobat ke rumah sakit lain ketimbang ke rumah sakit milik Pemko Sibolga tersebut.

Padahal kata Wanda, sebagai rumah sakit Pemerintah, harusnya pelayanan yang diberikan bisa lebih baik dari rumah sakit lainnya.

“Karena ini bukan rumah sakit swasta, bukan merupakan bisnis perusahaan. Ini tercipta dari rakyat dan untuk rakyat. Harus mempermudah masyarakat, bukan malah menambah beban masyarakat. Wajar saja kalau masyarakat lebih memilih ke rumah sakit lain daripada ke rumah sakit ini. Air aja yang harganya Rp5000 pergalon, gak sanggup diberikan, gimana dengan fasiltas lainnya,” tukasnya.

Salah seorang petugas rumah sakit yang ditanya soal air minum bagi pasien membenarkan kalau aturan di rumah sakit tersebut mengharuskan pasien membeli air sendiri. Menurutnya harga pergalon air sebesar Rp10.000.

“Memang gak ada yang gratis yang disediakan pak, harus beli sendiri, bawa galon air sendiri lah. Harganya Sepuluh ribu pak, langsung dibayarkan ke tukang antar galonnya,” katanya menjawab pertanyaan wartawan.

 

##Hanya Petugas yang Bisa Gunakan Lift##

Tak hanya itu, dia juga mengkritisi aturan rumah sakit yang tidak memperbolehkan keluarga pasien menggunakan Lift. Beda dengan rumah sakit lainnya yang ada di Kota Sibolga.

Foto : Kondisi tangga di rumah sakit FL Tobing Sibolga.

Sementara, bila menggunakan tangga untuk naik ke lantai 2 dan 3, harus ekstra hati-hati. Karena, lebar tangga yang sebelumnya sekitar 1 meter, kini hanya tinggal 50 cm. Artinya, yang naik dan yang mau turun harus bergantian.

“Hanya petugas yang bisa pakai lift, karena harus pakai kode baru bisa dipakai. Gimana pula kalau ada orang yang sudah tua mau lihat keluarganya yang sakit di lantai 3, apakah harus dipaksa naik tangga. Itupun kalau tangganya memadai. Lihat aja sendiri, begitu sempitnya,” tukas Wanda.

Amatan, kondisi tangga ruang Rafflesia rumah sakit FL Tobing terlihat sempit, karena separuhnya telah disemen seperti seluncuran, yang tidak bisa digunakan oleh pejalan kaki untuk naik maupun turun.

Bagi yang nekat naik ataupun turun dengan seluncuran tersebut, dikawatirkan akan terpeleset dan dapat mengancam nyawa.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan dari pihak rumah sakit FL. Tobing Sibolga. (red)