Kantong Berita, TAPTENG-Tim Sekretariat Kabinet RI melakukan pemantauan dan tindak lanjut atas arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo terkait Food Estate di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) pada Jumat (15/10/2021).
Menurut Asisten Deputi (Asdep) Bidang Pertanian, Ketahanan Pangan, Riset dan Teknologi, Ida Dwi Nilasari, SH, MH, Presiden Joko Widodo telah menetapkan program pengembangan Food Estate di 4 kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ini termasuk Kabupaten Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Tengah.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan ini sudah dijalankan dan sejauh mana perkembangannya di lapangan,” ujar Ida Dwi Nilasari.
Terutama untuk Tapteng, Ida menjelaskan bahwa telah ada diskusi dengan Bupati Tapteng tentang identifikasi permasalahan, terutama terkait lahan.
“Kami menunggu rekomendasi dari SK 448 Menteri LHK. Bupati Tapteng telah meminta agar Gubernur Sumatera Utara memberikan rekomendasi tersebut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan akan berdampak langsung pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat,” tambahnya.
Ia setuju dengan Bupati bahwa keempat kabupaten sebaiknya terlibat dalam perencanaan Food Estate sejak awal.
Terkait Humbang Hasundutan, program Food Estate sudah berjalan karena memiliki Hak Pengelolaan (HPL). Namun, berbeda dengan Tapanuli Utara, Tapteng, dan Pakpak Bharat.
“Hasil pemantauan kami akan disampaikan kepada kementerian terkait untuk percepatan solusi atas masalah yang dihadapi. Tim kami terdiri dari berbagai instansi seperti Kemenko Marves, Kementerian Perekonomian, Bappenas, Kementan, dan Kemen PU-Pera,” jelas Ida.
Ini bukan pertemuan pertama untuk membahas program Food Estate di Tapteng, dan Bupati mengapresiasi respon dari Bupati Tapteng terhadap program ini.
“Pertemuan ini akan berlanjut, dan kami berharap dapat bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait,” tambahnya.
Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, mengonfirmasi bahwa Food Estate di Tapteng masih tertunda karena masalah lahan.
Namun, Bupati menjelaskan bahwa sudah ada progres, dan lebih dari 6.350 hektar lahan sudah disiapkan di tiga kecamatan (Sorkam, Pasaribu Tobing, dan Kolang) dalam delapan bulan terakhir.
Keempat kabupaten yang terlibat dalam Food Estate perlu berkoordinasi, karena Tapteng berada di posisi yang lebih rendah.
“Saya yakin bahwa pembangunan ini tidak akan merugikan kita, tetapi kita perlu duduk bersama untuk bergerak lebih cepat,” kata Bakhtiar.
Bupati akan segera mengirim surat kepada Gubernur Sumut terkait rekomendasi tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar. Program ini bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Tumbuhan yang akan ditanam di lahan Food Estate termasuk yang potensial seperti jengkol, petai, durian, bawang merah, dan bawang putih.