Kantong Berita, TAPTENG-Viral sebuah video di media sosial, Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta menyebut Wartawan dan LSM suka memeras pemeras dan nipu.
Tampak pada video, Pj Bupati sedang berada disebuah pertemuan yang diduga bersama para ASN Dinas Kesehatan. Karena pada video, terlihat disamping kanan Pj Bupati Plh. Kadis Kesehatan Tapteng Rahman Siregar dan disamping kirinya Sekdakab Tapteng Herman Suwito.
Terdengar pada video berdurasi 1 menit 22 detik tersebut, Pj Bupati menjelaskan seputar berkomunikasi lewat telepon. Dimana, yang menelpon dan yang di telpon harus memiliki hubungan.
“Gak usah, pikirannya begini, kalau orang telepon itu berarti yang punya urusan yang nelpon ya, yang ditelepon kira-kira punya urusan gak, enggak, jadi gak usah itu, jadi bikin santai saja, enggak usah, gak usah diangkat, kecuali kemudian gak di telepon gak diangkat terus WA ternyata teman ganti handphone ya diangkat,” kata Sugeng.
Kemudian, Sugeng menyebut Wartawan dan LSM. Katanya, bila kedua lembaga tersebut menelpon pasti ujung-ujungnya meras.
“Tapi kalau WA ya tadi kok sama bahasanya, kami dari LSM ini, kami dari wartawan ini mau konfirmasi, udah kalau kayak gitu ujung-ujungnya nanti meres, ujung-ujungnya nipu kalian, nggak usah dilayani, blokir aja, daripada bikin pusing,” ucap Sugeng dalam video viral tersebut.
Dia juga menjelaskan, tidak ada yang bisa mengatur seseorang untuk tidak menelpon. Untuk itu, lebih baik kata Sugeng, jangan diangkat dan nomornya di blokir saja.
“Jadi anda enggak bisa mengendalikan pikiran orang, betul ya, anda gak bisa menyuruh orang itu berhenti tolong berhenti, jangan WA WA saya, jangan telpon telpon saya, enggak bisa, yang anda bisa lakukan adalah anda mengendalikan pikiran anda, jangan terganggu dengan ulahnya orang, blokir saja, tapi kalau saya WA jangan diblokir,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh tanggapan dari Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta. (rif)
Kantong Berita, TAPTENG-Viral sebuah video di media sosial, Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta menyebut Wartawan dan LSM suka memeras pemeras dan nipu.
Tampak pada video, Pj Bupati sedang berada disebuah pertemuan yang diduga bersama para ASN Dinas Kesehatan. Karena pada video, terlihat disamping kanan Pj Bupati Plh. Kadis Kesehatan Tapteng Rahman Siregar dan disamping kirinya Sekdakab Tapteng Herman Suwito.
Terdengar pada video berdurasi 1 menit 22 detik tersebut, Pj Bupati menjelaskan seputar berkomunikasi lewat telepon. Dimana, yang menelpon dan yang di telpon harus memiliki hubungan.
“Gak usah, pikirannya begini, kalau orang telepon itu berarti yang punya urusan yang nelpon ya, yang ditelepon kira-kira punya urusan gak, enggak, jadi gak usah itu, jadi bikin santai saja, enggak usah, gak usah diangkat, kecuali kemudian gak di telepon gak diangkat terus WA ternyata teman ganti handphone ya diangkat,” kata Sugeng.
Kemudian, Sugeng menyebut Wartawan dan LSM. Katanya, bila kedua lembaga tersebut menelpon pasti ujung-ujungnya meras.
“Tapi kalau WA ya tadi kok sama bahasanya, kami dari LSM ini, kami dari wartawan ini mau konfirmasi, udah kalau kayak gitu ujung-ujungnya nanti meres, ujung-ujungnya nipu kalian, nggak usah dilayani, blokir aja, daripada bikin pusing,” ucap Sugeng dalam video viral tersebut.
Dia juga menjelaskan, tidak ada yang bisa mengatur seseorang untuk tidak menelpon. Untuk itu, lebih baik kata Sugeng, jangan diangkat dan nomornya di blokir saja.
“Jadi anda enggak bisa mengendalikan pikiran orang, betul ya, anda gak bisa menyuruh orang itu berhenti tolong berhenti, jangan WA WA saya, jangan telpon telpon saya, enggak bisa, yang anda bisa lakukan adalah anda mengendalikan pikiran anda, jangan terganggu dengan ulahnya orang, blokir saja, tapi kalau saya WA jangan diblokir,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh tanggapan dari Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta. (rif)