kantongberita.com, TAPTENG | Bakhtiar Ahmad Sibarani membantah isu miring yang beredar di media sosial, yang mengatakan, ada tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu – Darwin Sitompul (KEDAN) yang ditangkap atas tuduhan money politik (Politik Uang).
Namun, mantan Bupati Tapteng ini membenarkan ada seseorang yang dipukuli warga karena masuk ke rumah orang tanpa izin.
“Saya pastikan tidak ada tim KEDAN yang tertangkap atau ditangkap polisi karena bagi-bagi duit. Yang ada itu, ada orang masuk ke rumah warga, ketika disuruh keluar dia tidak mau keluar sehingga terjadilah insiden. Itulah yang dilaporkan Raju Hutagalung ke Polres Tapteng yang katanya digebuki massa. Padahal dia kulihat baik-baik aja,” kata Bakhtiar dalam keterangan persnya terkait penyerangan sekelompok orang terhadap rumah kediamannya, Senin (25/11/2024) siang.
Tak hanya itu, pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Tapteng ini juga membantah isu money politik yang dituduhkan terhadap pasangan nomor urut 01 KEDAN.
Dia menyebut, kalaupun ada uang yang diberikan, itu merupakan biaya operasional bagi tim pemenangan, yang tidak melanggar aturan pelaksanaan Pilkada.
“Orang yang kerja pasti ada biaya operasionalnya. Jadi, jangan digiring menjadi money politik. Karena biaya operasional itu resmi terdaftar di dana kampanye untuk tim,” tukasnya.
Bakhtiar kemudian mengajak seluruh masyarakat Tapteng untuk tidak mudah tersulut emosi hanya karena isu miring yang sengaja ditebar untuk mengacaukan Pilkada Tapteng.
“Saya cinta dengan kampung halaman saya ini. Karena kita sama-sama tinggal di Tapteng. Usai Pilkada kita-kita juga yang saling bersua. Kita hari ini, kita esok dan kita selamanya. Mari kita sama-sama menjaga kekondusifan Pilkada Tapteng ini,” imbuh Bakhtiar.
Politisi muda asal Barus ini juga memastikan tidak akan melaporkan kejadian penyerangan rumah kediamannya tersebut ke Polisi. Karena dia tidak mau memenjarakan masyarakat Tapteng.
“Sebagaimana saya katakan tadi, kitanya hari ini, kita esok dan kita selamanya. Saya tidak mau memenjarakan satu kampung halaman saya. Kita bawa santai saja dan kita doakan agar bertobat. Itu saja,” pungkas Bakhtiar. (red)