Benarkan Penyerangan Rumah Kediamannya Subuh Tadi, Begini Penjelasan Bakhtiar

Foto : Mobil ambulance PDI-P yang ringsek dan berisi batu saat diduga hendak melakukan penyerangan terhadap rumah kediaman mantan Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani.

kantongberita.com, TAPTENG | Bakhtiar Ahmad Sibarani, membenarkan aksi penyerangan terhadap rumah kediamannya subuh tadi, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan pendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapteng.

Dalam keterangan persnya, Bakhtiar menjelaskan bahwa awal mula kejadian, saat dirinya bersama ajudannya sepulang dari salah satu kedai kopi di Sibolga, ingin makan nasi goreng di daerah Sarudik, kampung kediaman Antonius Hutabarat, salah seorang anggota DPRD Tapteng terpilih dari Partai NasDem.

banner 1950x2560

“Silahkan lihat saya LIVE nyanyi. Pulang, saya lihat nasi goreng sudah tutup, saya telepon lah Antonius Hutabarat, lalu saya ke Sarudik dan silahkan dicek kebenarannya,” kata Bakhtiar.

Tiba-tiba kata mantan Bupati Tapteng ini lanjut menceritakan, saat mereka duduk di warung tersebut, Bakhtiar menerima telepon, telah terjadi penyerangan terhadap tim pemenangan KEDAN tepat disekitar toko DIY Sarudik.

“Saya disitu duduk, saya kasih duit beli nasi goreng keluar. Begitu pembeli nasi goreng pigi, saya dapat kabar ada pelemparan. Saya telepon seseorang katanya ada masalah pak, lantas saya keluar. Saya takut menyampaikan didepan umum bahwa ada masalah, nanti jadi balas-membalas,” ungkapnya.

Tiba di lokasi pertikaian, Bakhtiar kaget melihat sudah banyak orang. Padahal katanya, saat pertama kali datang, lokasi tersebut sepi.

Kemudian, Bakhtiar menyapa salah seorang dari kelompok yang diduga pendukung Paslon 02 tersebut bernama Reinhard Marbun, dan menanyakan tujuan mereka datang ke lokasi tersebut.

“Namanya Reinhard Marbun, saya kenal, saya turun, boleh ditanya dia, dia pendukung sana kan, tanya saja dia. Saya hampiri, dia memvideokan, saya tanya kenapa kalian, ternyata bukan orang situ. Bayangkan tadi saya masuk tak ada orang, palingan setengah jam atau satu jam, sudah ramai orang,” ujar Bakhtiar.

Terkait pemukulan yang terjadi terhadap salah seorang pendukung 02 bernama Famoni Gulo saat itu, Bakhtiar menduga, karena masyarakat sekitar curiga dengan kehadiran kelompok tersebut yang tiba-tiba. Sehingga, masyarakat menduga mereka mau membuat onar di daerah tersebut.

Namun saat itu kata Bakhtiar, Anggota DPRD Tapteng terpilih dari Partai NasDem Willy Sahputra Silitonga yang ikut rombongan Bakhtiar sempat melindungi Famoni Gulo.

“Ngapain dia kesana bawa-bawa orang-orang yang bukan orang sana. Tentu masyarakat yang di sana keberatan dan saya tidak ada melakukan apapun. Saya mau mencari makanan, nasi goreng sama Antonius Hutabarat. Silahkan dicek, nampak kok nasi gorengnya dibawa yang sudah dibungkus. Bahkan si Willy dipukul belakang kepalanya, supaya famoni jangan dipukuli orang. Masih baik si Willy,” tukasnya.

Meski sering dihujat dan diteror, namun Bakhtiar mengaku tidak akan membalas perbuatan tersebut. Meski hal itu katanya sangat mudah dia lakukan.

Karena kata Bakhtiar mengaku, dia ingin Tapteng kondusif, terlebih menjelang pelaksanaan Pilkada saat ini.

“Saya bukan tidak bisa membalas apa yang dilakukan pada saat saya di Mela. Bahkan pada saat saya pulang, mobil saya dilempar di Gonting Mahe. Bisa saya balas, saya pastikan bisa balas. Tapi saya tidak lakukan. Kalau saya ikutkan hati saya, pasti saya balas. Tapi saya ikutkan pikiran saya, saya tidak mungkin balas, karena itu masyarakat Kabupaten Tapteng. Saya tidak mau di laga-laga, itu yang ada dibenak saya. Maka saya sampaikan sama dia kenapa, kalian pikir saya tidak bisa balas, kalian pikir saya takut, tidak, tapi saya cinta akan masyarakat Tapteng, saya ingin Tapteng ini kondusif,” pungkasnya. (red)

banner 1950x2560