Kantong Berita, TAPTENG-Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu menanggapi santai informasi tentang seseorang yang telah melaporkan dirinya ke pihak yang berwajib atas tudingan pencemaran nama baik mantan Bupati Tapteng, almarhum Raja Bonaran Situmeang.
Menurut Kiyedi, pernyataannya yang menanggapi sekelompok orang yang melakukan aksi demo beberapa waktu lalu ke kantor DPRD Tapteng dengan mengatasnamakan masyarakat Tapteng, tidak ada yang salah. Karena pada saat aksi demo tersebut, jelas diketahui salah seorang diantara pendemo merupakan keluarga dekat almarhum Bonaran Situmeang.
“Yang pastinya ada pihak yang keberatan, itu sah-sah saja. Kalau ada yang mau melapor ke pihak yang berwajib, silahkan. Yang pastinya, pada saat demo itu, salahsatu keluarga dari mantan Bupati Tapteng almarhum Raja Bonaran Situmeang ada disitu.
Jadi jangan dikatakan kita seolah-olah mengkaitkan atau mengungkit-ungkit orang yang sudah tiada atau yang sudah almarhum. Jadi jangan salah persepsi,” kata Kiyedi ditemui diruang kerjanya, Kamis (20/10/2022).
Sekretaris Partai NasDem Tapteng ini juga mengingatkan bahwa pernyataannya tersebut disampaikan sehubungan dengan tugas dan fungsinya selaku anggota DPRD Tapteng.
“Jadi kewajiban kami menjawab seperti itu. Jadi jangan orang berkomentar lain, tuntutannya lain, lalu DPRD tidak bersuara. Karena pada saat itu yang didemo atau yang melakukan unjuk rasa di kantor DPRD,” tukasnya.
Apalagi kata Kiyedi lanjut menegaskan, dirinya sebagai Anggota DPRD memiliki hak imunitas untuk bersuara didalam maupun diluar rapat DPR.
“Anggota DPRD tidak dapat dituntut didepan pengadilan karena penyataan, pertanyaan dan atau pendapat yang dikemukaan baik secara lisan maupun tertulis, dalam rapat DPR ataupun diluar rapat DPR yang berkaitan dengan fungsi serta wewenang dan tugas DPR. Kepada yang melapor harap mengerti dengan undang-undang MD3 yang berkaitan dengan hak imunitas seorang anggota DPR. Jangan asal melapor, nanti malu sendiri,” ketus Kiyedi.
Diberitakan sebelumnya, puluhan masyarakat yang tergabung dalam Suara Masyarakat Tapanuli Tengah Tolak Pj (Penjabat) Bupati Tapanuli Tengah, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Tapteng, Kamis (30/6/2022).
Namun, hingga mereka membubarkan diri, tak satupun anggota DPRD Tapteng yang terlihat menerima mereka, karena sedang melakukan perjalanan dinas ke luar Kota.
Menanggapi aksi demo tersebut, Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu yang ditemui di kantor DPRD Tapteng, Jumat (1/7/2022) mengaku sangat menyayangkan aksi yang mengatasnamakan diri sebagai masyarakat Tapanuli Tengah.
Kiyedi menduga kalau aksi tersebut hanya untuk kepentingan sekelompok orang.
“Minimal mereka harus bawa sedikitnya 10.000, 30.000 atau 50.000 orang. Ini masa cuma 30 orang mewakili suara seluruh masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah, kan lucu. Jangan-jangan mereka itu kakak beradik, atau berfamili-famili,” tukasnya.
Sekilas Kiyedi menyebut awalnya menduga kalau aksi demo tersebut untuk memperjuangkan nasib CPNS yang pernah tertipu dimasa Pemerintahan Bupati Tapteng Raja Bonaran Situmeang.
“Saya sudah lihat, bahwa mereka itu akan menuntut ke Kemendagri, atas nama Daniel Lumban Tobing, Ametro Pandiangan (Keponakan Raja Bonaran Situmeang). Saya kemarin menduga mereka mau melaporkan atau mengembalikan, ada CPNS-CPNS yang tertipu kemarin, saya fikir untuk menyampaikan itu. Mana tahu mereka mau mengembalikan uang-uang CPNS yang kena tipu kemarin. Kalau itu mungkin cepat kita terima, untuk membantu masyarakat-masyarakat yang kena tipu,” ungkapnya.
Disinggung terkait 3 orang penanggungjawab aksi yang dilaporkan oleh Pj Bupati Tapteng sebelum demo digelar ke Polres Tapteng atas dugaan pencemaran nama baik melalui Media Sosial, Kiyedi mengaku mendukung langkah tersebut.
“Memang sudah tidak sesuai lagi, memang ada niatnya memburuk-burukkan Pj dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Jadi kami berharap kepada pihak Polres Tapteng, untuk mengusut siapa yang telah melakukan pencemaran nama baik tersebut. Jangan hal-hal seperti ini dibiarkan, sehingga orang menyampaikan sesuatu seenak perutnya saja, tanpa memikirkan perasaan orang lain,” pungkasnya.
Oleh karena itu, Kiyedi mengimbau masyarakat Tapanuli Tengah untuk tidak terhasut dengan isu-isu negatif yang dilontarkan oleh sekelompok orang yang diduga hanya untuk mengganggu kekondusifan di Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Kami mohon kepada masyarakat jangan cepat terhasut, karena tujuan dari sekelompok orang yang ingin merusak kekondusifan di Kabupaten Tapanuli Tengah yang kita cintai ini. Jadi masyarakat diminta tetap kondusif, tenang-tenang. Mana tahu ada masukan yang ingin disampaikan ke DPRD yang sifatnya membangun atau memajukan Kabupaten Tapanuli Tengah, kami DPRD Tapanuli Tengah siap menerima,” imbuhnya. (red)