Kantong Berita, TAPTENG-Pelaku dugaan pelecehan yang dialami seorang siswi kelas XI di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tapanuli Tengah telah ditangkap oleh pihak Kepolisian.
Seperti disampaikan PS Kasubsi Penmas Polres Tapteng AIPTU Dariaman Saragih via selularnya yang membenarkan bahwa pelaku telah ditangkap dan sedang menjalani proses pemeriksaan.
“Keterangan dari Reskrim mengatakan bahwa pelaku sudah tangkap dan sekarang lagi diproses oleh Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak),” kata Dariaman, Jumat (20/10/2023).
Namun kata Dariaman, untuk keterangan lebih lanjut belum dapat disampaikan. Wartawan diminta bersabar sampai pihak Reskrim merilis informasi terkait kasus tersebut.
“Itu saja yang bisa kami sampaikan, untuk selanjutnya kita tunggu dari Reskrim. Kalau datanya nanti sudah diberikan, baru kita sampaikan,” ungkapnya singkat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum diperoleh keterangan dari pihak sekolah tempat korban menimba ilmu. Karena 2 nomor selular kepala sekolah yang bersangkutan, tidak aktif.
Sementara itu, Kacabdis Pendidikan wilayah X Sumut Elvrida Sinaga yang diminta tanggapannya juga lewat ponselnya mengaku akan menindaklanjuti informasi kejadian tersebut.
Sebelumnya, seorang siswi di Kabupaten Tapanuli Tengah berinisial DF dilarikan ke rumah sakit karena mengalami depresi akibat dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.
Tak hanya itu, korban dan keluarganya juga diduga mendapat ancaman pembunuhan dari pelaku yang diketahui merupakan teman sekelasnya berinisial AB.
Ayah korban, AL (42) menerangkan kepada wartawan, kejadian dugaan pelecehan tersebut terjadi di sekolah tempat dia menimba ilmu.
Perlakuan tidak bermoral tersebut dialami korban sejak pertama kali masuk sekolah. Saat ini korban duduk di bangku kelas XI. Sehingga perlakuan tersebut sudah dialaminya selama 2 tahun.
“Anak saya baru mengaku beberapa waktu lalu, bahwa kejadian ini bermula dari mulai anak saya masuk sekolah. Pelaku itu mengancam anak saya, bahkan dia (pelaku) menuliskan di Sosmednya, kalau kami sekeluarga diancam mau dibunuh,” terang Efendi sambil menunjukkan bukti postingan pelaku ditemui di salahsatu rumah sakit di Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (17/10/2023).
Selain mendapat perlakuan tidak senonoh dan ancaman, korban juga kerap di bully dan dipukuli di ruang kelas.
“Pernah dia nangis usai pulang sekolah, dan saya tanyakan, kamu mengapa, dia tidak mau menjawab. Lalu kulihat ada bekas lebam dibagian wajahnya, dan memar di bagian anggota tubuh lainnya, DF bilang, ini karena aku jatuh saat olahraga,” ungkapnya.
Tak terima dengan perlakuan yang dialami putrinya, AL kemudian mendatangi rumah pelaku untuk mengklarifikasi cerita tersebut.
“Saya datangi kerumahnya, setelah kami ketemu dengannya dan keluarganya, ternyata memang betul. Setelah kami paksa dia mengaku, anak saya sudah dilecehkannya, bahkan dipukuli hingga anak saya mengalami depresi berat. Bahkan anak saya itu mencoba bunuh diri,” ketua AL.
Usai memastikan cerita putrinya, AL pun menempuh jalur hukum, dengan melaporkan pelaku ke Polsek pada 31 Agustus 2023.
“Pihak Polsek meminta agar kasus laporan ini dilimpahkan ke Polres Tapteng. Semalam pelaku sudah ditangkap,” pungkasnya.
Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Akibat depresi yang dialami, korban sudah menjalani perawatan selama 4 hari dan hingga kini belum bisa diajak bicara. (hp/red)