Kantong Berita, TAPTENG-Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapanuli Tengah (Tapteng), Drs. Herman Suwito, MM menghadiri kegiatan Audit Kasus Stunting I Tahun 2023 yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PP KB) Kabupaten Tapteng di Hotel Hasian, Pandan, Kamis (9/11/2023).
Pada kegiatan ini dibahas progres perkembangan penanganan Stunting yang telah dilakukan dalam Aksi Konvergensi 1, 2, dan 3.
Audit Kasus Stunting merupakan suatu media koordinasi bagi seluruh pemangku kepentingan terkait yang telah ditetapkan dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tim Audit Stunting Kabupaten yang melibatkan Pemerintah/pemerintah Daerah, pihak swasta, serta Organisasi Kemasyarakatan.
“Saya harap seluruh elemen yang bertanggung jawab dalam pembangunan keluarga kembali duduk bersama menyamakan persepsi membangun komitmen kembali untuk mencari solusi dan berbuat terbaik bagi Kabupaten Tapanuli Tengah. Sehingga progres yang dilakukan dalam penanganan Stunting semakin baik,” kata Sekdakab.
Stunting kata Herman, adalah masalah gizi kurang kronis pada anak usia di bawah 5 tahun, yang terjadi dalam waktu cukup lama, yang diakibatkan dari pola makan yang salah, pola asuh yang salah, dan sanitasi air bersih yang tidak mendukung.
Sehingga, mengakibatkan gagalnya pertumbuhan fisik dan nampak kerdil.
Hal ini berdampak mempengaruhi perkembangan jaringan otak, kecerdasan anak hingga dapat berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia ketika dewasa nanti.
“Untuk menekan penurunan angka Stunting ini, kita memerlukan kerjasama semua OPD dan berbagai pihak yang ada di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah. Sehingga, percepatan penurunan Stunting dapat dilakukan dengan kegiatan yang lebih menyentuh kepada masyarakat agar prevalensi Stunting di Kabupaten Tapanuli Tengah dapat diturunkan,” ungkapnya.
Ditambahkan Herman, secara sistem dan regulasi telah ditetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat Kabupaten, Kecamatan, dan selanjutnya tingkat Desa.
“Saya mengimbau kepada semua OPD, Camat, dan Kepala Desa, serta pihak yang tergabung dalam tim untuk dapat melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai dengan peran tugas dan fungsi masing-masing dengan melakukan sinergitas dan kolaborasi. Sehingga diharapkan terjadi penurunan angka Stunting yang signifikan,” pungkasnya.
Diketahui, perhatian Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terhadap masalah percepatan penurunan Stunting menjadi salah satu prioritas daerah. Karena Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia.
Penanggulangan Stunting juga merupakan prioritas nasional. Indonesia menghadapi masalah gizi yang berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia.
Salah satu masalah kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di Indonesia terutama masalah pendek dan kurus pada balita, anemia dan kurang energi, juga kekurangan gizi pada ibu hamil.
Dampak Stunting cukup sangat serius bagi pertumbuhan dan perkembangan masa depan anak-anak.
Hal ini jika dibiarkan terus berlanjut maka akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan pembangunan bangsa di masa depan.
Kegiatan ini dirangkai dengan Paparan oleh Tim Pakar Audit Kasus Stunting dari unsur POGI, dr Robby C.A Pakpahan M.Ked (OG), S.poG dan Tim pakar Audit kasus Stunting dari unsur IDAI dr. Fadly S.p.A.
Paparan via Zoom oleh Tim Pakar Audit Kasus Stunting dari unsur AIPGI, Tyas Permatasari S.Gz, M.Si, dan Tim Pakar Audit Kasus Stunting dari unsur Psikolog Evi Berlian, M.Psi. (ril/red)
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas PP KB Tapteng Freddy L. Situmeang, S.Sos, M.Kes, Camat dan Kepala UPTD Puskesmas se-Kabupaten Tapanuli Tengah. (ril/red)