Kantong Berita, TAPTENG-Sempat kritis, pelaku pembunuhan di Desa Rampah, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, MN Simanungkalit (55) akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah sakit Umum Pandan, Sabtu (23/7/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning yang dikonfirmasi via telepon selularnya.
Menurut Gurning, saat ini jenazah hendak dipindahkan ke kamar jenazah.
“Iya, sekarang lagi mau dipindahkan dari ruang IGD ke ruang jenazah,” kata Gurning.
Namun, Gurning belum mengetahui apakah jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga atau langsung dimakamkan.
“Belum tahu, ini masih mau dipindahkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pembunuhan sadis terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Selasa (20/7/2022).
Seorang pria berinisial MN Simanungkalit (55) menghabisi nyawa teman sekampungnya Hasiholan Lumban Tobing (60).
Polisi belum mengetahui motif pembunuhan sadis tersebut. Namun, kejadian berawal saat korban dan pelaku berada di sebuah warung Kopi milik Oloan Aritonang.
Sebelumnya, korban sudah berada di warung Kopi terlebih dahulu. Setengah jam kemudian, pelaku muncul dengan membawa tas sembari menanyakan keberadaan anaknya kepada pemilik warung.
“Jam 16.00 WIB, korban ke warung kopi. Setengah jam kemudian pelaku datang. Bertanyalah dia tentang anaknya si Bobby. Pemilik warung menjawab mungkin ke warung sana dia,” kata Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning menejelaskan hasil pemeriksaan.
Saat itu, Pelaku tidak langsung pergi, masih mencoba berbincang dengan korban dan pemilik warung. Saat itulah pelaku menikam korban.
“Kemudian, pelaku mengatakan kalau gak ada lagi harga diri kita, buat apa kita hidup. Kemudian dijawab korban, iya lae. Setelah itu, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dari tasnya dan langsung menikam tangan korban,” ungkap Gurning.
Korban sempat berusaha melarikan diri, keluar dari dalam warung yang berada sekitar 2 meter diatas permukaan jalan.
“Saat korban lari, dia terjatuh dari atas, mungkin kakinya tersandung sesuatu,” ujarnya.
Pelaku yang belum puas menganiaya korban lantas mengejarnya, lalu menikam tubuh korban dan menggorok lehernya hingga tewas.
Kemudian, korban berusaha bunuh diri dengan menikam kan pisau yang dipegangnya ke perutnya berulang kali dan menggorok lehernya sendiri.
Polisi kemudian mengamankan pelaku dan membawanya ke rumah sakit umum Pandan untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban kemudian dibawa visum ke rumah sakit umum Pandan. Sementara pelaku, masih menjalani perawatan akibat luka pada perut dan lehernya,” pungkas Gurning.
Korban kemudian dikebumikan di pekuburan umum sekitar 200 m dari rumah duka di desa Rampah. (red)