Kantong Berita, TAPTENG-Wakil Ketua DPRD Tapteng Willy Syahputra Silitonga mengaku yakin kalau masyarakat Tapteng tahu mana orang bekerja dan mana orang yang tidak bekerja.
Hal itu disampaikan Willy menanggapi aksi demo sekelompok masyarakat, Senin (22/5/2023) ke Kantor DPRD Tapteng, yang meminta pencopotan Pj Bupati Tapteng Elfin Elyas.
“Yang pertama surat pemberitahuan aksi kami ketahui di saat aksi sudah mau berlangsung, bukan sebelum aksi dilakukan. Kami juga dapat melihat, mana yang bekerja, mana yang nggak bekerja. Kami melihat, kehadiran Pj Bupati disini karena bekerja, yang dibuktikan dengan sinergitas yang terjalin antara Pj Bupati dengan DPRD,” kata Willy yang dihubungi via telepon selularnya, Selasa (23/5/2023).
Sama halnya dengan apa yang disampaikan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu yang dikonfirmasi terpisah, Willy menyebut pihaknya telah mengambil langkah yang tepat dengan tidak hadir pada aksi demo tersebut.
Mengingat, dari laporan yang mereka terima bahwa aksi tersebut nyaris berujung anarkis. Hal itu dibuktikan dengan rusaknya pagar Kantor DPRD Tapteng.
“Kami melihat sebenarnya, ada baiknya kami tidak berada di lokasi. Karena kami tahu kalau mereka itu niatnya bukan untuk demo saja. Yang kami duga ternyata terjadi keos, itu memang yang di inginkan.Terlepas dari embel-embel politik, seperti kita lihat semalam, nyatanya disurat tertulis “aksi damai”, sementara aksi demo kemarin sudah gak damai lagi saya rasa. Karena sampai merusak pagar dan tembok-tembok DPRD. Karena ini dibangun dari dana APBD bukan dana dari kelompok mereka,” ungkapnya.
Terkait tuntutan para pendemo yang menginginkan penggantian Pj Bupati Tapteng, pria berkacamata ini mengaku merasa aneh. Karena menurutnya, tuntutan yang disampaikan itu merupakan hasrat dari sekelompok masyarakat yang punya kepentingan tersendiri.
“Jadi kami rasa, kalau dikatakan kami mendukung yang aneh, justru kami lebih merasa, yang baik itu kita anggap aneh, yang aneh itu kita anggap baik. Kalau ingin menyampaikan hal yang baik, seharusnya disampaikan secara baik juga. Ditambah kami lihat, tidak ada masalah dengan kehadiran Pj Bupati hari ini. Tetapi kalau bagi kelompok mereka masalah, ya mereka aja, jangan mengatasnamakan seluruh masyarakat Tapteng,” tukasnya.
Willy juga menilai, para pendemo tidak konsisten dengan tuntutan yang ingin disampaikan. Karena, apa yang disampaikan pada saat aksi sudah tidak sesuai dengan apa yang tercantum dalam surat pemberitahuan aksi.
Sehingga, pihak DPRD Tapteng menduga kuat kalau aksi tersebut bukan untuk kepentingan masyarakat Tapteng secara keseluruhan.
“Dan saya lihat juga gak jelas. Apa yang mereka sampaikan disurat itu, dengan apa yang mereka sampaikan di lokasi aksi. Mengambang, apa kaitannya dengan pukat trawl dan sebagainya.
Saya rasa ini kepentingan kelompok ini,” pungkasnya.
Wakil ketua DPRD tersebut berharap, aksi demo tersebut tidak dijadikan ajang untuk memecah belah masyarakat.
“Kami berharap, aksi demo kemarin itu jangan menjadi ajang pemecah belah Masyarakat,” tandasnya. (red)