Diduga Menyediakan Wanita Penghibur, Lapo Tuak Molen Didemo Warga Sibuluan Nauli

Foto : Ribu bersama warga menggelar aksi didepan lapo tuak Molen.
banner 951x1280

Kantong Berita, TAPTENG – Sejumlah warga dari Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, melakukan demonstrasi di depan sebuah warung tuak yang dimiliki oleh David Butar-butar atau yang dikenal sebagai Molen pada Selasa (26/5).

Aksi protes ini merupakan kelanjutan dari protes sebelumnya, yang mengakibatkan penutupan warung tuak yang diduga menjadi tempat wanita penghibur.

banner 1950x2560

Dalam orasinya, Ribu Simatupang yang memimpin aksi tersebut menyatakan bahwa kehadiran mereka di lokasi bertujuan untuk menyampaikan keluhan masyarakat Kelurahan Sibuluan Nauli, yang secara penuh mendukung program Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, dalam memberantas narkoba, kafe gelap, tempat prostitusi, dan dugaan perdagangan anak.

Warga menyerukan kepada Polres Tapteng untuk turut serta dalam memberantas penyakit masyarakat tersebut serta mengadili para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Saudara-saudara sekalian, bagaimana sikap kita terhadap situasi yang terjadi selama ini di Kelurahan Sibuluan Nauli, Kecamatan Pandan, apakah kita akan diam saja? Padahal, di kelurahan ini telah terjadi banyak pelanggaran. Salah satunya adalah adanya kafe yang diduga sebagai tempat prostitusi, yang mempekerjakan wanita hingga larut malam, bahkan sampai jam 3 pagi, dengan berkedok Lapo Tuak,” seru Ribu dalam orasinya.

Sementara itu, Penatua Kampung dengan nama keluarga Panggabean, mengajak seluruh warga untuk menjaga kampung agar tetap bersih dari praktek-praktek maksiat.

“Jadi mari kita semua bersama-sama menjaga kampung kita tetap bersih, damai, aman, dan tertib,” tambahnya.

Lurah Kelurahan Sibuluan Nauli, Lasak Lisbeth Sirait, berharap insiden yang terjadi pada Selasa (26/5) dini hari merupakan kejadian terakhir. Untuk sementara waktu, lapo tuak tersebut ditutup sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku.

“Jadi, tempat ini ditutup sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegas Lasak.

Aksi demonstrasi tersebut dihadiri oleh kepala lingkungan, lurah, perwakilan camat Pandan, Satpol-PP Tapteng, Babinsa, dan juga personel Polres Tapteng.

banner 1950x2560 banner 1950x2560