Kantong Berita, TAPTENG-Korban pembunuhan di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Hasiholan Lumban Tobing alias Paido (60), akan dikebumikan hari ini di Pekuburan Umum, yang jaraknya sekitar 200 m dari rumah duka di Desa tersebut, sekira pukul 14.00 WIB.
Korban meninggalkan 4 orang anak yang selama ini berada di perantauan. Sementara korban tinggal sendiri di rumahnya. Karena istri korban sekitar sebulan yang lalu tinggal bersama anaknya di perantauan.
“Istrinya selama ini di jakarta, di rumah anaknya,” kata salah seorang warga sekitar.
Pasca mengetahui kepergian korban, ke 4 anaknya pun langsung pulang dan ikut mengantarkan jasad ayahnya tersebut ke pemakaman.
“Anaknya 4, laki-laki semua. Mereka sudah disini. Hari ini dikebumikan jam 2,” kata salah seorang warga sekitar.
Pembunuhan sadis terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah, tepatnya di Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Selasa (20/7/2022).
Sebelumnya, seorang pria berinisial MS (55) menghabisi nyawa teman sekampungnya Hasiholan Lumban Tobing (60).
Polisi belum mengetahui motif pembunuhan sadis tersebut. Namun, kejadian berawal saat korban dan pelaku berada di sebuah warung Kopi milik Oloan Aritonang.
Sebelumnya, korban sudah berada di warung Kopi terlebih dahulu. Setengah jam kemudian, pelaku muncul dengan membawa tas sembari menanyakan keberadaan anaknya kepada pemilik warung.
“Jam 16.00 WIB, korban ke warung kopi. Setengah jam kemudian pelaku datang. Bertanyalah dia tentang anaknya si Bobby. Pemilik warung menjawab mungkin ke warung sana dia,” kata Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning menejelaskan hasil pemeriksaan.
Saat itu, Pelaku tidak langsung pergi, masih mencoba berbincang dengan korban dan pemilik warung. Saat itulah pelaku menikam korban.
“Kemudian, pelaku mengatakan kalau gak ada lagi harga diri kita, buat apa kita hidup. Kemudian dijawab korban, iya lae. Setelah itu, pelaku tiba-tiba mengeluarkan pisau dari tasnya dan langsung menikam tangan korban,” ungkap Gurning.
Korban sempat berusaha melarikan diri, keluar dari dalam warung yang berada sekitar 2 meter diatas permukaan jalan.
“Saat korban lari, dia terjatuh dari atas, mungkin kakinya tersandung sesuatu,” ujarnya.
Pelaku yang belum puas menganiaya korban lantas mengejarnya, lalu menikam tubuh korban dan menggorok lehernya hingga tewas.
Kemudian, korban berusaha bunuh diri dengan menikam kan pisau yang dipegangnya ke perutnya dan menggorok lehernya sendiri.
Polisi kemudian mengamankan korban dan membawanya ke rumah sakit umum Pandan untuk mendapatkan perawatan medis.
“Korban kemudian dibawa visum ke rumah sakit umum Pandan. Sementara pelaku, masih menjalani perawatan akibat luka pada perut dan lehernya,” pungkas Gurning. (red)