MARI KITA SAMBUT HARI YANG FITRI INI DENGAN PENUH KEGEMBIRAAN DAN RASA SYUKUR - SEGENAP KRU KANTONGBERITA.COM MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1445 H/2024 banner 325x300

banner 325x300

Pabrik Es Kristal ‘Penyebab’ Air PDAM Macet; Ini Hasil Pertemuan Warga dengan Pengusaha

Foto : Pertemuan warga Kelurahan Pancuran Bambu dengan Pengusaha Pabrik Es Kristal CV. Usaha Rita 229 atau Helse.

Kantong Berita, SIBOLGA-Sebuah pertemuan digelar antara penduduk Kelurahan Pancuran Bambu dan pengusaha dari Pabrik Es Kristal di lokasi pabrik, yang terletak di jalan KH. Ahmad Dahlan, pada hari Senin (18/5) siang.

Dalam pertemuan tersebut, yang dihadiri oleh pihak kepolisian dan perwakilan dari kelurahan, membahas keluhan yang disampaikan masyarakat sekitar terkait dengan aktivitas Pabrik Es. Sejak berdirinya Pabrik Es tersebut, pasokan air PDAM ke rumah-rumah warga menjadi terhambat.

Pasokan air baru mulai normal pada malam hari, menyebabkan warga harus begadang untuk mengisi bak air di rumah mereka.

Selain itu, warga juga mengeluhkan kebisingan dari mesin pembeku es yang mengganggu, terutama pada malam hari ketika warga hendak beristirahat.

Dalam pertemuan itu, terjadi perdebatan antara warga dengan Meifendy Chandra, pemilik Pabrik Es Kristal CV. Usaha Rita 229 atau Helse. Warga menuntut agar pabrik es tersebut berhenti menarik air langsung dari pipa distribusi PDAM.

Namun, menurut Meifendy, masalah terhambatnya pasokan air PDAM ke rumah warga bukan disebabkan oleh aktivitas pabrik es miliknya. Menurutnya, pabrik telah beroperasi sejak Desember 2019, sementara keluhan dari warga baru muncul pada bulan Februari dan Maret.

Masalah pasokan air akhirnya diselesaikan setelah pihak PDAM Tirta Nauli Sibolga turun tangan, memaksa pengusaha pabrik es untuk memasang tandon atau reservoir air. Sesuai dengan surat yang telah beberapa kali dikirim oleh PDAM kepada pengusaha, yang menyatakan bahwa pabrik es telah melanggar peraturan walikota Sibolga Nomor: 690/531/Tahun 2019, yang melarang penggunaan dan pemasangan pompa hisap langsung ke pipa persil.

“Sudah ada surat yang kami sampaikan. Pada hari Rabu (19/5) besok, paling lambat pukul 2 siang, reservoir harus sudah terpasang. Jika tidak, kami akan melakukan eksekusi (pemutusan saluran air),” kata Sahrul Nasution, yang mewakili PDAM Tirta Nauli Sibolga, yang turut hadir bersama rekannya Pandapotan Aritonang.

Meifendy akhirnya setuju dan berjanji untuk segera mengaktifkan tandon tersebut. Selain itu, mengenai kebisingan dari mesin pembeku es yang mengganggu ketenangan warga sekitar, dia mengaku telah memasang peredam suara pada mesin tersebut. Bahkan, mesin tersebut kini telah dimasukkan ke dalam gedung usahanya.

Setelah kesepakatan tersebut dicapai, warga yang didampingi oleh perwakilan kepolisian, LPM, dan tokoh masyarakat segera membubarkan diri.