Pabrik Es Kristal Sudah Pasang Tandon

Foto : Tandon milik Pabrik Es Kristal CV. Usaha Rita 229 telah terpasang.

Kantong Berita, SIBOLGA-Pabrik Es Kristal CV. Usaha Rita 229 telah membuat Tandon atau tempat penampungan air, sesuai dengan hasil pertemuan bersama warga sekitar dan PDAM Tirta Nauli Sibolga.

Dengan adanya Tandon, perusahaan ini tidak lagi menyedot air langsung dari pipa distribusi milik PDAM.

Melainkan, air terlebih dahulu ditampung ke dalam Tandon. Selanjutnya, untuk air pemakaian akan diambil dari Tandon.

“Kita lihat aja nanti, apakah setelah kita buat begini, air masyarakat yang komplain kemarin, bisa lebih lancar,” kata Meifendy Chandra, pengusaha Pabrik Es Kristal ditemui saat memeriksa Tandon yang baru dipasang di dalam gedung perusahaannya, Rabu (20/5).

Sekilas, pria yang akrab disapa Pendy ini menjelaskan kalau usahanya sudah berdiri sejak tahun 2009. Berawal dari usaha air minum isi ulang.

Saat itu katanya, jumlah meteran air baru ada 2 dan ditambah 1 meteran air lagi. Sehingga, jumlah meteran air masih 3 pada tahun 2011.

Pada tahun 2015, ditambah 1 meteran air lagi setelah usaha diperlebar hingga ke rumah sebelahnya.

“Disini, ada 4 meteran sejak Tahun 2015. Dan sampai sekarang masih 4 juga, gak ada penambahan,” ungkapnya.

Diawal usahanya, kebutuhan airnya hanya berkisar 1500 liter perhari. Kemudian ditahun 2011, dia membuka usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Hingga tahun 2015, penggunaan air bertambah menjadi 26.000 liter perhari. Meski demikian, jumlah meteran air masih tetap 4.

“Dari awal Usaha 2009 Sampai tahun 2019, tidak pernah ada masalah, baik dengan pihak PDAM maupun tetangga,” ungkapnya.

Kemudian lanjut Meifendy bercerita, Desember 2019, dia menambah usahanya, yakni pembuatan Es Kristal.

Sama dengan sebelumnya, jumlah meteran air masih tetap 4 dengan jumlah pemakaian yang sama, 26.000 liter.

“2 meteran dipakai untuk usaha. 1 meteran dipakai untuk keperluan cuci mobil, cuci tangan dan keperluan lainnya. Sedangkan 1 meteran lagi, untuk keperluan rumah tangga. Karena kita juga tinggal disini,” pungkasnya.

Dia juga menegaskan bahwa jumlah produksi Es Kristalnya masih terbilang sedikit, bila dibandingkan dengan jumlah kapasitas produksi mesin.

“Masih 1,7 Ton atau 1700 Kubik per 24 jam. Dengan jumlah jam kerja hanya 4 sampai 5 jam. Dan itu bisa untuk kebutuhan 3 hari. Jadi, produksi kita masih kecil. Karena, kapasitas produksi mesin kita 10 Ton per 24 jam,” jelasnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara protes dengan berdirinya Pabrik Es Kristal milik Meifendy.

Warga manuding, Pabrik tersebut menjadi penyebab macetnya air PDAM ke rumah mereka.

Pihak PDAM kemudian memutuskan, agar pengusaha Es Kristal membuat Tandon.

Setelah disetujui, persoalan warga dengan Pengusaha pun akhirnya selesai. (jul/kb)